Puisi-Puisi Karya Novita Maharatih

Untuk Perempuan yang Kehilangan Cahayanya, Periodisasi Pesan, dan Tiga Puisi Lainnya

Untuk Perempuan yang Kehilangan Cahayanya, Periodisasi Pesan, dan Tiga Puisi Lainnya
ilustrasi. (IVto/cliparts.co)

 

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Untuk Perempuan yang Kehilangan Cahayanya
 
Untuk perempuan yang kehilangan cahayanya,
kita menjelma bayang-bayang
Bahkan tak bisa kita bedakan mana tubuh mana bayang
 
Tak perlu kita tunggu cahaya menyoroti
Mereka memang ingin melenyapkan terang Kartini
Dan bila kita menjentikkan jemari
Api akan tumbuh dari jemari-jemari kita
Cukup terang untuk membedakan tubuh dan bayang
Cukup terang untuk menemukan jalan dan membimbing mereka yang menanti fajar
Cukup terang, dan cukup panas untuk membakar, memusnahkan dendam
 
Tak perlu merasa kehilangan
Mereka hanya mengambil sebagian dari cahayamu
Sedang kau tak akan padam
Bukankah sebuah lilin tetap terang saat lilin-lilin lain minta dihidupkan
 
Tak  ada yang berkurang.
Dari jemari-jemari
kita kan menerangi
 
Surabaya, 22 Mei 2016
 
 
 
Periodisasi Pesan
 
Kring-kring
- Halo
Bip bip
- Iya
Teng tong
- Iya
Ding dung
- Iya
Blub
- Iya
Cuit-cuit
- Iya
Plop
- Iya
Kring bip cuit plop dung teng tong blub cuit ding bib bib bib
- z#klcx@t&%{vm03gfzh,>?n.
 
Surabaya, 11 Juni 2016
 
 
 
Waktu
 
Tanyakan pada bulan mengapa ia utuh lalu berkurang
Tanyakan pada matahari mengapa ia memanjat lalu tenggelam
Tanyakan pada angin mengapa ia berhembus lalu lenyap
Tanyakan pada lautan mengapa ia pasang lalu tenang
Tanyakan pada dedaunan mengapa ia hijau lalu kering
Karena kita ada
Berdetak dan menjadikan mereka fana
 
Surabaya, 5 Agustus 2016
 
 
 
Mata yang Paling Nyata
 
Mata yang paling nyata ialah matamu
Sebab matamu membuatku melihat apa yang selama ini fana menjadi nyata
Sebab matamu lihai menangkap nyata
dalam kertas glossy berbagai ukuran kau menyuguhkannya pada dunia bahwa seharusnya mata kami seperti mata milikmu
Mata yang paling nyata
Mata yang paling peka terhadap rasa
 
Surabaya, 7 Agustus 2016
 
 
 
Kejora
 
Beragam rupa, engkau wajahnya
Bergugus kenangan, engkau kejora
 
Surabaya, 12 Agustus 2016
 
Novita Maharatih.  Saya berasal dari Surabaya dan saat ini tinggal di kota kelahiran saya. Saya lahir pada 3 November 1995. Saya seorang mahasiswa Sastra Indonesia Unair yang tengah menempuh semester tujuh. Puisi-puisi saya pernah dimuat dalam buku antologi puisi Tak Ada Kata Terlambat Untuk Sukses (2014) yang diterbitkan oleh Asrifa Publishing, serta buku antologi puisi Pena Pengait Sajak (2015) yang diterbitkan oleh FAM Publishing. Saat ini tengah menjadi layouter di Lembaga Pers Mahasiswa FIB Unair. Dapat dihubungi melalui email [email protected].


Berita Lainnya

Index
Galeri