PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Untuk Perempuan yang Kehilangan Cahayanya
Untuk perempuan yang kehilangan cahayanya,
kita menjelma bayang-bayang
Bahkan tak bisa kita bedakan mana tubuh mana bayang
Tak perlu kita tunggu cahaya menyoroti
Mereka memang ingin melenyapkan terang Kartini
Dan bila kita menjentikkan jemari
Api akan tumbuh dari jemari-jemari kita
Cukup terang untuk membedakan tubuh dan bayang
Cukup terang untuk menemukan jalan dan membimbing mereka yang menanti fajar
Cukup terang, dan cukup panas untuk membakar, memusnahkan dendam
Tak perlu merasa kehilangan
Mereka hanya mengambil sebagian dari cahayamu
Sedang kau tak akan padam
Bukankah sebuah lilin tetap terang saat lilin-lilin lain minta dihidupkan
Tak ada yang berkurang.
Dari jemari-jemari
kita kan menerangi
Surabaya, 22 Mei 2016
Periodisasi Pesan
Kring-kring
- Halo
Bip bip
- Iya
Teng tong
- Iya
Ding dung
- Iya
Blub
- Iya
Cuit-cuit
- Iya
Plop
- Iya
Kring bip cuit plop dung teng tong blub cuit ding bib bib bib
- z#klcx@t&%{vm03gfzh,>?n.
Surabaya, 11 Juni 2016
Waktu
Tanyakan pada bulan mengapa ia utuh lalu berkurang
Tanyakan pada matahari mengapa ia memanjat lalu tenggelam
Tanyakan pada angin mengapa ia berhembus lalu lenyap
Tanyakan pada lautan mengapa ia pasang lalu tenang
Tanyakan pada dedaunan mengapa ia hijau lalu kering
Karena kita ada
Berdetak dan menjadikan mereka fana
Surabaya, 5 Agustus 2016
Mata yang Paling Nyata
Mata yang paling nyata ialah matamu
Sebab matamu membuatku melihat apa yang selama ini fana menjadi nyata
Sebab matamu lihai menangkap nyata
dalam kertas glossy berbagai ukuran kau menyuguhkannya pada dunia bahwa seharusnya mata kami seperti mata milikmu
Mata yang paling nyata
Mata yang paling peka terhadap rasa
Surabaya, 7 Agustus 2016
Kejora
Beragam rupa, engkau wajahnya
Bergugus kenangan, engkau kejora
Surabaya, 12 Agustus 2016
