PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Kerapuhan
Cahaya menutupi lubang hitam suatu masa
Bersinar dalam sebuah kegelapan
Putih bersih bukanlah takbernoda, lalu..
Tanyalah, siapa aku?
Kerasnya dunia membentang pertahanan
Angka satu adalah tempatnya
Keelokan menjadi sebuah kesempurnaan
Katakan jika itu pusat dari kebahagiaan!
Tidak, lontar kata melalui sebuah lisan
Air mata menjadi saksi bisu atas segala rasa
Jika sudah runtuh akankah berdiri kokoh kembali?
Serpihan yang terpecah tentu tak selekat dulu
Apa yang harus aku lakukan?
Membatin adalah jiwa rapuhnya
Berteriak merupakan satu dari sekian kelemahan
Sebuah guncangan menyentuh titik psikis hidupnya
Cahaya redup dikala tersentuh
Lenyap saat tidak satu pun melihatnya
Ketahuilah arti dari seberkas sinar
Tak selamanya bercahaya adalah pancaran yang sesungguhnya
Candu
Kau bagaikan kelalawar
Berkeliaran dimalam hari dan sembunyi disiang hari
Kau permainkan para putri
Bersama berandal dan nafsu birahi
Linting daun kau hisap, alkohol kau minum
Butir-butir tablet kau telan, suntik tangan kau lakukan
Semakin hari semakin bertambah
Dosis yang kian meningkat
Membuat kau mabuk kepayang
Hidup terasa melayang
Kebiasaan yang kau lakukan
Tak terhenti bahkan semakin menjulang
Ketika semua telah hilang
Kau cari tak kunjung kau dapatkan
Kau mati kelabakan, kau sakit tak tertahankan
Rindu Kasih Sayang
Terlahir dari keturunan bangsawan
Bergelimang harta tak pernah merasa kurang
Hidup diantara mereka
Tertinggi dan menjadi yang paling tinggi berkekuasaan
Jika sebuah masalah menyandera kebahagiaan
Merampas segala kasih sayang
Menghadirkan pertentangan
Menimbulkan kekacauan
Ketika tumpuan terpecah belah
Berargumen dan saling bermusuhan
Tak lagi dipertahankan
Perceraian yang menjadi perpisahan
Apakah arti dari segelimang harta?
Jika kasih sayang dan kebahagiaan telah sirna
Dapatkah ia mengembalikan segala yang hilang
Persatuan yang selalu aku rindukan
