PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Pelangiku
Kau datang setelah aku kehilangan arah
Ketika aku tak tahu harus pergi kemana
Kau datang membawa warna
Membuat aku tahu harus pergi kemana
Kau tawarkan aku beberapa warna
Aku pilih salah satunya
Tapi kau berkata bahwa semua warna milikku
Aku menggeleng tanda tak setuju
Aku ingin ini menjadi warna kita
Warna yang menyelamatkan aku dari keterpurukan
Warna yang menyelamatkan aku dari kegelapan
Terimakasih untuk warna-warnamu
Kau adalah pelangiku
Petaniku
Pagi menjelang
Bergegas Engkau pergi ke ladang
Berbekal semangat yang tak pernah padam
Berjalan menyusuri pematang
Wahai petani
Sungguh berarti perjuanganmu bagi kami
Jasamu turut memakmurkan negeri
Begitu berharga pengorbananmu untuk kami
Petaniku
Selalu kupanjatkan do’a dari relung kalbu
Sebagai tanda cinta kasihku
Semoga kekuatan kesehatan dan keberkahan selalu menyertaimu
Aamiin
Untuk Ibu dan Ayah
Ibu…
Terimakasih karena selalu bangun paling pagi
Terimakasih karena selalu siap membuatkan kopi
Apalagi untuk urusan hal cuci mencuci
Tak lupa untuk urusan hati kehati
Terimakasih sudah bersedia menjadi sahabat
Tempat yang paling nyaman untuk curhat
Terimakasih untuk dongeng sebelum tidurnya
Juga untuk kecupan manisnya
Ayah…
Terimakasih sudah mau mengantar kemana saja
Terimakasih juga untuk hadiah bonekanya
Terimakasih untuk uang saku selama ini
Kelak, semoga aku yang ganti memberi
Ayah itu jagoanku
Selalu berusaha memberi yang aku mau
Ayah itu Ayah terhebat di dunia
Selalu semangat mencari nafkah untuk keluarga
Ibu…Ayah…
Semoga kalian sehat selalu
Agar bisa menemani aku meraih suksesku
Semoga Tuhan beri umur panjang
Agar aku bisa membahagiakan kalian
Aamiin
Titin, asal Sleman, Yogyakarta. Sejak SD sudah hobi mengarang, khusunya cerpen. Ketika SMP pun aktif mengirim cerpen atau puisi ke buletin sekolah. Tak jauh berbeda saat Ia duduk di bangku SMK, menulis tetap menjadi hobinya. Ia sering mengikuti lomba menulis.