Puisi-puisi Ahmad Fauzan

Negeri Malin Kundang, Kepala Terpenggal, Deny Tri Aryanti, Dian Angraini, Kepada Aisa 9

Negeri Malin Kundang, Kepala Terpenggal, Deny Tri Aryanti, Dian Angraini, Kepada Aisa 9
Ilustrasi. (Daniel Maczynski/pinterest.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Negeri Malin Kundang
 
Tersebutlah sebuah Negeri
Negeri Malin Kundang namanya
Sanak-pinaknya dikutuk ibu
Menjadi tuli dan bisu dari rasa malu
Disana
Panas dingin musimnya
Demam dan meriang penyakitnya
Penduduknya gemar mengadu dan menggerutu
Gosib dan fitnah menjadi pekabaran yang saru
Disana
Merahnya
Merah-merah kesumba
Putihnya
Putih-putih bulu domba
Pancasona dasar negaranya
Keuangan yang maha kuasa sila pertamanya
Burung cucak rowo lambang negaranya
Jatuh bangun lagu kebangaannya
 
Sampang, 20 Agustus 2016
 
 
 
Kepala Terpenggal
(madura tumpah darahmu:)
 
Pada luka yang parah
Pada sumpah serapah
Pada duka:
Arah
Amarah
Melesat
Pada ketajaman waktu yang purba
Pada musim yang dipermainkan cuaca kebulan madu
 
"merahpun timbul tenggelam di antara persetubuhan awan dengan mega-mega"
 
Pada rindu yang sekarat
"darahpun tumpah pada langkah waktu"
Pada tanahmu
Kepala terpenggal pada bunga desa
 
Bangakalan,17 Mei 2016
 
 
 
Deny Tri Aryanti
 
Mbak Ayu:
Akulah pemuda keparat yang_
kerap_kali menyelipkan bayangmu
Dalam benakku
Mbak Ayu:
Akulah pemuda keparat yang_
Kerap_kali mengintip senyummu dalam ragu maluku
Yang kerap_kali kuyup dalam  raga gagapku
Menjelmalah kau nawang wulan: mbak Ayu:
Agar_daku berani kurang ajar
Dan tak gugup menyadap detak jantungmu
Akan_daku curi selendangmu dan kuganti dengan selendang ibu
agar_ kau tak sangsi mendekap rintih kangenku
Yang_
Kerap_kali menyilinap pada kelam malammu
Mbak Ayu:
Akulah pemuda keparat yang_  jantungnya hanya berdetak untukmu seorang
 
Banyuates 26 mei 2016
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri