Puisi-Puisi Mareza Sutan Ahli Jannah Pegagan

Jangan Ada Api, Munajat, Takdir, Tarian Waktu, Tentang Sebuah Kehidupan

Jangan Ada Api, Munajat, Takdir, Tarian Waktu, Tentang Sebuah Kehidupan
ilustrasi. (Andrea Banjac/fineartamerica.com)

 

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Jangan Ada Api
 
Jangan ada api
Aku ingin kau bawa angin
 
Jangan ada api
Aku ingin kau bawa air
 
Jangan ada api
Aku ingin kau bawa tanah
 
Jangan ada api
Aku ingin kau bawa awan
 
Jangan ada api
Aku ingin kau bawa salju
 
Jangan ada api
Aku ingin kau bawa pasir
 
Jangan ada api, kataku!
Tapi kau malah bawa neraka
 
(Medan, 29 Agustus 2016)
 
 
 
Munajat
 
Duduk bersimpuh
Tengadah tangan mencurah keluh: berdoa
 
(Medan, Agustus 2016)
 
 
 
Takdir
 
(1)
Aku;
Mati-hidup
 
(2)
Aku;
Hidup-mati
 
(3)
Aku;
Mati-hidup
 
(4)
Aku;
Surga-neraka
 
Medan, 30 Agustus 2016
 
 
 
Tarian Waktu
 
Duduk dan saksikanlah
Kita membeli altar bumi
Menjadikannya tempat pertunjukan
 
Duduk dan saksikanlah
Kita mencuri berita langit
Menyulapnya jadi kejadian masa depan
 
Duduk dan saksikanlah
Kita telah menjelma dunia!
 
Duduk dan saksikanlah
Kita menikmati kehidupan
Kita menunggu kematian
Kita menjalani peradilan
Tuhan mempertanyakan pertanggungjawaban
 
(Medan, 30 Agustus 2016)
 
 
 
Tentang Sebuah Kehidupan
 
Kita membeli sejuk dari surga
lalu di bumi, kita menjajakannya ke seluruh negeri
Kita mencuri nikmat dari negeri
lalu di rumah, kita menyedekahkan pada keluarga
Kita memakan untuk keluarga
lalu di jasad, lambung bertanya-tanya
Kita melempar tanya pada negeri
lalu di sana, kepala berputar-putar
*** 
Kita duduk di suatu senja
lalu di angkasa, kita menyembunyikan pelangi
Kita melukis warna pelangi
lalu di awan, kita menaburkan hujan
Kita sibuk mengantongi hujan
lalu di pakaian, terlepas satu-satu menelanjangi
Kita menelanjangi senja
lalu di sana, langit bermuram durja
*** 
Kita mencumbui kesendirian
lalu malaikat bertanya tentang pertanggungjawaban!
 
(Medan, 1 Agustus 2016)
 
 
Mareza Sutan Ahli Jannah Pegagan dilahirkan di Jambi, pada 31 Maret 1995. Anak pertama dari empat bersaudara. Beberapa karyanya telah tergabung dalam antologi-antologi dan sesekali menyembul di media massa. Beberapa karya solonya juga telah dia terbitkan. Untuk menghubunginya, silakan melalui twitter @el_sulthani atau facebook Mareza Sutan Ahlijannah.


Berita Lainnya

Index
Galeri