Puisi-puisi Muhammad Syukri

Di Bayang-bayang Senja, Sebatas Imajinasi, Pewakil Benci

Di Bayang-bayang Senja, Sebatas Imajinasi, Pewakil Benci
Ilustrasi. (Steven Higgins/fineartamerica.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Di Bayang-bayang Senja
 
Waktu mulai tergopoh meminang senja
Ketika mentari mulai membenci hari
Lalu pergi meninggalkan cinta untuk bersenggama pada semesta
Dialam lain yang lebih setia
 
Terkadang aku dihiati oleh masa
Namun, jiwa takan pernah kecewa hanya karena rasa
Rasa yang melukai kenang, namun tetap tenang
Tak sedikitpun membekas, bebas, tertidur pulas
 
Kemarin, ku lihat seorang kakek tua mendayung asa
Mengarungi harap ditepian sungai tahta 
Bekas belas kasih sang terkuasa
Mencoba mengejar mentari yang mulai sirna
Ditelan oleh senja dan akhirnya membinasa
 
Peluhnya seakan lupa pada malam
Yang mengancamnya untuk bungkam
Siapa yang tau, bila jiwanya hanyut dibawa arus
Arus deras yang akan membunuhnya ganas
Seakan tak ada ampun menikam alam, kelam, kejam
 
Aku harap ini hanya cerita dari dunia senja
Pengantar mentari untuk tidur dipangkuanNYA
Lalu esok akan kembali pada subuh yang berpeluh
Semoga,
Aku harap ini hanya bayang
Bayang-bayang dalam Igauan semata. 
 
Selat Kasih, 20 April 2016
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri