Puisi-puisi Agung Pangestu

Langit yang Kangen, Selamat Ulang Tahun, Tidak Ada Cinta Hari Ini

Langit yang Kangen, Selamat Ulang Tahun, Tidak Ada Cinta Hari Ini
Ilustrasi. (Lalo Gutierrez/fineartamerica.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Langit yang Kangen
 
Hati terkadang serupa cuaca
Dia dapat menyerupai hujan ketika dilanda suka
Mampu menyerupai kemarau kala rindu gencar menyiksa
Hari ini, hatiku dilema karena dilanda keduanya
Kebasahan dalam rintik penuh bahagia
Namun merana dalam kemarau rindu yang mendera
 
Masih terasa rasa yang menari lincah di kepala
Disebabkan karena jiwa yang bersua meski hanya lewat suara
Di pagi buta, dering bergetar mencantumkan namamu
Membuat semestaku berhenti berdenyut dan rela menunggu
Mengalirlah gelak tawa, suara manja hingga humor tak lucu
Namun segalanya sempurna bila terbungkus bersamamu
 
Mengurailah kisah tentang kamu, tentang aku, tentang kita
Dari humor tawa sampai derai air mata
Segalanya tersimpan hangat di hati dan memori
Meski kusadari kehadiranmu tak berada disisi
 
Aku terbangun..
Membuka jendela mata dengan keadaan gelisah
Menatap langit yang berbalik pasrah
Aku rindu…
 
Meski aku tahu, jarak dan waktu tidak pernah memiliki arti
Karena detak jantung berdua yang selalu bersisi
Engkau datang lewat suara
Membisikan namamu lewat angin
Menitipkan auramu lewat awan
Membungkus kehadiranmu pada semesta
Dan kuharap, langit juga yang melakukan hal yang sama
 
Kalau kau kangen, jadilah pujangga
Begitu engkau pernah berkata
Agar rasa dapat menemukan wajah terbaiknya
Kali ini, ketika rindu gencar menyiksa
Kala hati dan harapan tak bertuan mencari sarana
Maka menjelmalah aku menjadi pujangga
 
Aku akan menyelam ke laut untuk mencari kata bak mutiara
Aku akan mendaki menuju puncak bukit untuk membawa pulang cakrawala aksara
Aku akan menarik senja untuk mencuri sekelumit semesta kata-kata
Karena aku mencintaimu seperti denyut yang memompa jantung
Karena aku merindukanmu seperti udara yang memijat langit
Melekat tanpa memiliki alasan untuk berpisah
 
Ijinkan aku bersuara..
Ijinkan aku meluapkan rasa yang menyesak di dada,
“Aku kangen…”
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri