Puisi-Puisi Ivan Aulia

Damailah Indonesia, Bangkitlah Wahai Bangsaku, Merdeka Untuk Sang Penyair dan Dua Puisi Lainnya

Damailah Indonesia, Bangkitlah Wahai Bangsaku, Merdeka Untuk Sang Penyair dan Dua Puisi Lainnya
ilustrasi. (badedade/badedade.deviantart.com)

 

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
Damailah Indonesia
 
Hingga ini Indonesia sebagai negara tanah airku
Merah putih merona sisi langit biru
Sepi ku temani bangunan runtuh dari tembakan
Bagaikan pasukan melayang maut di hadapan tuhan
Musnahkan negara penuh pengorbanan
Bayangkan cetus bangkit lalu menyamakan tekad
Bersatu untuk sang proklamator
 
Ciptalah tanah langit bangsa bebas
Wahai sang jiwa yang tenang
Gapailah bersatu tumpaskan bela negara
Manusia memegang bendera kekuasaan
Hidup akan Damai sejahtera
 
Surabaya, 17 Agustus 2016
 
 
 
Bangkitlah Wahai Bangsaku
 
Wahai bangsa setanah air
Engkau selama ini Indonesia diruntuh belanda
Lumpuh politik mencuri perhatian negara
Tak terhimpit dari segenap waktu dan menghampir darahku
Seruan proklamasi musnahkan bangsa penghianat
Kota tak tentu punya menghuni lagi
Menunggu hingga sampai tiba padanya
 
Wahai bangsa setanah air
Larilah dari tempat kemenangan
Tidak akan kembali lagi bila mati di belah pihak
Indonesia menang dari perang
Tegakkan tanah air dan sebangsa penuh berkobar
 
Surabaya, 17 Agustus 2016
 
 
 
Merdeka Untuk Sang Penyair
 
Wahai Sang Penyair
Sampaikan kebenaran dalam puisi
Kata dalam tulisan begitu berteduh
Masa Kemerdekaan akan semakin terhancur
Ekspresi tak menganjuk oleh perasaan hati
Mendengarkan arus sungai gelombang dari dalam
Karena perang mengisahkan darah luka menetes tanahnya
Masa lalu akan suram dari fikiran hingga ke hati
 
Wahai Sang Penyair
Ketenangan terus mengalir lalu mengalir lagi
Renungkan kehidupan demi kemenangan untuk kita
Beban akan selamat dari bela negara
Setetes gelas menghampiri bunga bekas petik
 
Surabaya, 17 Agustus 2016
 
 
 
Matahari Merah Putih
 
Masihkah Sejarah Indonesia dalam masa kemerdekaan
Betapa penting mengenang tokoh yang wafat dari sekian hari
Tahun akan berjalan seiring bukti dari kemenangan
Bagaikan doa untuk menghidupi arwah tokoh penuh ketidihan
Maksudku demi perjuangan yang arti dari gigih
Pemberani semakin mengunung
Tidur tak bangun dari kasurnya
Matahari menyinari pagi
 
Prasangka tak menentu semua nilainya
Para pahlawan telah menyelamatkan kita
Suatu saat Indonesia akan bangkit dari peperangan
Bendera akan lebih sejahtera
 
Surabaya, 17 Agustus 2016
 
 
 
Tujuh Belas Agustus
 
Tujuh belas Agustus
Sebagai hari dimana bangsa Indonesia telah merdeka
Tanah air menggugah dari penjajahan
Rahasia di balik teks proklamasi kemerdekaan
Sampaikan kepada warga negara sebangsa setanah air
Ketahuilah bahwa negara akan musnah dari sekutu
Bumi kita menginjak kaki merah putih
 
Tujuh Belas Agustus
Perang akan mengisahkan tanda bukti
Bangunan yang di runtuh hingga kokoh
Tiada menyentuh dari tulisan yang hilang
Apabila serdadu dalam lagu nasional
Tidak berguna untuk sekutu
 
Surabaya, 17 Agustus 2016
 
 
Ivan Aulia, nama pena dari M Ivan Aulia Rokhman. Bergiat di FLP Surabaya. Kelahiran Jember, 21 April 1996. Menulis Puisi, Prosa, dan Resensi. Tulisanku pernah muat di Duta Masyarakat, dan Koran Pantura. Saya seorang penulis ditengah berkebutuhan khusus. Saya sebagai founder Malam Minggu Menulis dan Membaca (M4). Email : [email protected]. Facebook : M Ivan Aulia Rokhman.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri