Puisi-Puisi Lia Putri Aristi

Dia Adalah Dara, Masa Rendra Kala 1990, Kau Bedebah!

Dia Adalah Dara, Masa Rendra Kala 1990, Kau Bedebah!
ilustrasi. (Shijun Munns/fineartamerica.com)

 

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Dia Adalah Dara
 
Ketika itu dara dalam sangkar
Menemukan dengan penuh luka
Duduk diam termengu tak bergerak
 
Mendatangi dara
Elok sungguh indah
Dara terisak
Dara bercerita tak mampu terbang
 
Matahari terbit tenggelam
Hari bergulir
Bulan menjajaki
Tahun berlalu
Tetap dara disana
Sangkar penuh luka katanya
 
Membawa setitik cahaya untuk dara
Membuka tumpukan daun menyesakan
Bersama seluruh raga bukan siapa-siapa
Bersama cinta yang kian merasa
 
Merelakan sayap buat dara biar terbang
Menyembunyikan darah bercucuran dibelakang
Hanya demi dara supaya menjadi dara
Merajut asa kelak bersama dara
 
Mencoba
Mencoba
Mencoba
 
Cinta dara?
Mahligai yang diidamkan itu
Tak dapat digapai apalagi digenggam
Dara berlari menggenggam tangan
Apa daya tak diraih juga dara
 
Senyum dara bukan tertuju untuk ini
Pelangi dimata dara punya itu
Irama dijantung dara punya itu
Cinta dihati dara selalu itu
 
Oh dara
Dara begitu mencintai yang pergi
Dara sadarkah
Melihatkah dara cinta kacang ini
 
Tetap saja 
Terlalu menjadi kacang
Hanya saja
Tak seperti kacang
 
Dara
Dara sosok itu
Dara bunga itu
Dia adalah dara
 
 
 
Masa Rendra Kala 1990
 
Aku adalah Diara
Perempuan yang sungguh beruntung
Bertemu seorang Rendra
 
Kau adalah Rendra 
Laki-laki yang mungkin beruntung
Bertemu seorang Diara
 
Diara dan Rendra adalah kita
 
1990
Tuhan memperkenalkan Diara untuk Rendra
Tuhan menampakan Rendra untuk Diara
 
 
1990
Surat itu menjadi bukti
Tak hanya sebuah surat
Itu pengakuan cinta Rendra buat Diara
 
1990
Kata indah yang dapat menggambarkan
Kata bahagia yang dapat merasakan
Kata cinta yang dapat mengikatkan
 
1990
Ada apa?
Rendra, kau bukan Rendra
Rendra berubah bukan lagi Rendra
 
1990
Rendra pergi menghilang ditelan bumi
Rendra pergi entah tak tau arah
Rendra pergi tanpa sekecap kata
Rendra pergi tak lagi fikirkan cinta
Rendra pergi tak kunjung kembali
 
Kini
Diara yang baru
Diara yang tak lagi sama
Diara yang telah menempuh hidup yang baru
Diara yang sudah dimilik
 
Rendra
Aku masih berada ditempat yang sama
Bersama mimpi yang sama
Dan dengan hati yang sama
 
 
 
Kau Bedebah!
 
Bedebah... rogohlah kantong itu
Laksana kan kau muntah emas itu bedebah
 
Mulutmu wahai bedebah 
Kau bercermin elok, berdasi, bertumpangi kijang 
Sungguh lontaran itu dusta bedebah
 
Minggir kau bedebah biar kugantikan
Laksana hingga langit Indonesia kami
Tanpa kau bedebah
 
Hei... enyahlah bedebah
Tinggal kau dibalik jeruji itu
Jangan ganggu hidup kami
 
 
Lia Putri Aristi. Dilingkungan keluarga saya biasa dipanggil Lia atau Dela, sedangkan dilingkungan pergaulan luar saya sering dipanggil dengan Yaya. Saya lahir di Seputih Raman, 13 Juli 1997 jadi tahun ini saya 19 tahun, walaupun belum genap 19 tahun. Saya mempunyai hobi menulis, membaca novel, dan mendengarkan lagu. Saat ini saya mengayam pendidikan di Universitas Lampung jurusan Ilmu Administrasi Negara angkatan 2015 semester 3. Saya mulai hobi menulis saat smp. 


Berita Lainnya

Index
Galeri