PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
PUTUS ASA
Ku rasakan detak jantungku
Melemah saat ku terdiam
Rasa sakit yang tertancap
Bukti luka yang tertanam
Aku masih sendiri
Membiarkan luka tetap tumbuh
Tumbuh bersemi
Semakin menyayat hati
“Percuma”
Kata yang tumbuh di benakku
Sejauh ku melangkah
Tetap saja percuma
PERJUANGAN
Tekad, tujuan dan harapan
Berpegang teguh pada pendirian
Menjadi tulang punggung
Di antara insan yang bergantung
Hidup adalah anugerah
Tekat utama pantang menyerah
Bersembunyi, diam, dan pasrah
Pertanda ia lemah
Kemenangan bukan segalanya
Tapi, kemerdekaan adalah jawabannya
Integritas yang telah tertanam
Mampu membawa ia dalam genggaman
CERMIN
Ku terdiam dan terpaku
Menatap tubuh yang membeku
Menyaksikan air mata yang jatuh
Mengalir di setiap sudut karena hati yang pilu
Ku menutup mata
Menyimpan sebuah harapan
Melihat indahnya kehidupan
Mewujudkan cinta dan cita
Menari-nari mengintari para insan
Memadu kasih dalam kehangatan
Tepuk tangan dan sorak gembira
Penghormatan tanpa terkira
Dalam gelap mataku, aku tersadar
Mimpi hanyalah sebuah mimpi
Selama apa ingin bermimpi
Pada akhirnya akan terbangun juga
Ku membuka mata
Melihat diri yang sama
Lusuh, sayu, dan pilu
Bagai bunga yang layu
Tiada siapa pun di sekitarku
Tiada siapa pun yang memperdulikanku
Hidup yang tercipta untukku
Ku relakan pada Mu
