PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
RINDU DI UJUNG SENJA
Biar ku mengeja bahasa langit..
Memaknai setiap butiran hujan..
Biarkanku membaca hikayat senja..
Mengupas arti semburat jingga
ku ingin tahu kehangatan mentari..
Agar bisa meresapi dingin nya salju..
Ku ingin menghayati gelapnya malam..
Agar ku mampu menyikapi terang..
Damaikan aku dengan kasih.
Biar ku tau ada cinta dibaliknya..
Tentramkan aku dengan kata sayang..
Biar ku tau tak ada yang melebihimu
Dan ketika sinar rembulan pucat..
Sesosok rindu tanpa sayap..
Terbang ke langit malam..
Gelap mata..
Gelap hati..
Membuat ia lupa dimana tempat bersinggah.
Gelap malam menghapuskan arah dan tujuan
sementara, dingin, sunyi menjadi saksi..
Jiwa jiwa yang menggigil..
Terperosok ke ceruk jurang malam..
Dalam... Sedalam hatimu
Dan hati ini kian saja terasa kelam
Yang pekatnya lebih hitam dari ukiran malam
Sepenggal ragu menggurat asa
jika rindu itu tiba
Akankah kita indah seperti jingga saat matahari menua
Gerimis menghantarkan langkahku berlalu
Aku mematung menatap persimpangan jalan berliku
Meski bibir mengatup rapat menahan gigil pilu
Tetapi kepala masih saja terus berteriak seru ! Senja, aku merindu…
PEDOMAN HIDUPKU
Saat bulan mulai tersenyum.
Angin membawa anganku jauh keatas
Sambil mata terpejam, menerawang sejuta mimpi mimpi indah.
Namun kenyataannya,
Tetap saja kepedihan yang ku dapat
Saat bulan mulai letih..
Aku terbangun walau angin malam menusukku
Tapi tetap kulakukan
Di iringi peri peri cantik dan didampingi rasa damai
Semakin teguh hatiku.
Ya Tuhan..
Aku harus bagaimana?
Apa yang harus kulakukan
Agar aku dapat menemukan kehidupan idaman?
Karena ku sudah tak kuasa
Tak kuasa menahan kepedihan yang di iringi cucuran air mata.
Apa semua ini akan berakhir dengan senyuman?
Atau aku harus mati
Bersama rasa sakit yang menusuk jiwa ini?
Tuhan..
Maafkan keegoan ku..
Karna ku hanya ingin merasakan bahagia..
Ya robbi..
Boleh kah aku datang padamu untuk meminta sedikit sinarmu
Agar ku dapat memperbaiki semua.
Agar ku dapat menemukan hidupku
Karna hanya kau pedoman hidupku
TUHAN ADA
Dipenghujung hari
Saat semua terasa menyesakan
Oleh segala beban yang mengusik
Dan pikiran pun semakin runyam
Rindu..!
Aku sangat rindu pada orang yang mampu menyangga dengan bahu
Menyenangkan dengan gelak tawa
Dan mengindahkan dengan senyum
Hanya saja aku masih takut
Takut dirayu oleh ombang ambing tak tentu
Hingga akhirnya aku sadar, tuhan ciptakan air mata tuk ringankan penat
Lepaskan semua keluh kesah padanya
Apa kau tau?
Perihal paling romantis pada Tuhan!
Sepertiga malam, disetiap sujudku
Tuhan selalu ada dihadapanku untuk sekedar menyenangkan hati
Untuk Penat yang selalu menyelimuti
Gundah yang selalu menghantui
Kesal yang selalu menghipnotis
Tuhan akan angkat dalam ketabahan Hati
Percayalah, Tuhan ada.
