PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Angin
Hari hari kulewati dengan memandangimu
Menyelami setiap tingkahmu
Mendengar alunan suaramu
Mengagumi binar cahaya matamu
Seiring berjalannya waktu
Aku tau kau telah menjadi candu
Menumbuhkan hasrat terdalam hatiku
Hingga tak dapat kugapai lagi
Ingin rasanya ku panjat harapan itu
Kugapai harapan itu
Dan kupersembahkan kepadamu
Namun aku lebih memilih jalanku
Kutebang harapan itu
Kupangkas habis rasa itu
Kubakar habis rasa itu
Hingga tak bersisa lagi
Kupilih jalan itu karena aku terlalu pengecut
Karena aku tak sanggup tuk kehilanganmu
Hanya karena satu rasa yang tak berarti untukmu
Karena aku tak ubahlah angin, yang selalu ada didekatmu
Bisa menyentuhmu namun tak pernah bisa kau lihat,
Tak bisa kau rengkuh,
Dan rasaku yang tumbuh,
Bagai badai yang dapat melenyapkanmu.
Aku akan menjadi angin yang akan selalu menjagamu, selalu disisimu, walau tak pernah akan kau lihat.