Puisi-puisi Ade Saranita

Malam Merindu, Di Sudut Musim Hujan, Mata Cokelat Muda

Malam Merindu, Di Sudut Musim Hujan, Mata Cokelat Muda
Ilustrasi. (XAT/imagefully.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Malam Merindu
 
Lewat malam diperaduan , kini segalanya telah berubah.
Ada yang jadi dewasa karena mengenal teman dan cinta .
Ada juga yang kekanakan karena mereka.
Tapi bukan pesan itu yang  kusisipkan.
Hanya mengadu soal bualan,Apakah perlu lagi aku beri alasan ?.
Titipkan saja kerinduan yang sudah jadi abu lalu menyatu dengan bumi.
Titipkan saja doa yang sempat terlupa karena rasa hampa.
Kau sudah menyatu dengan daun yang gugur itu lalu mengering dan tersapu angin.
Hilangkan keraguan dan menjadi benteng teguh diujung sana.
Menggandeng malam mencoba perjuangkan rasa.
Kuliirik hilangnya siang berganti senja,menatap awan yang bergerak pergi perlahan. 
Terima kasih atas segala titipan indah yang bisa saja berubah kejam.
Terima kasih atas segala kerinduan yang mengancam.
Aku tak lupa bahwa kau terkenang,disudut malam diteriknya siang.
 
 
 
Di Sudut Musim Hujan
 
Disudut musim hujan,aku dan mereka bertemu.
Duduk melingkar dijajaran bangku itu.
Aku mengisi hatiku untuk mereka.
Menangis dan tertawa bersama.Berbagi kisah ,mengulang banyak canda.
Diam diam aku bersandar pada mereka.
Dibalik hangatnya pelukan dan ikatan kasih sayang.
Berpegangan tangan sambil berbaris memaparkan harapan masing masing.
Kupanjatkan doa agar mereka bahagia.Kupejamkan mata sembari mengulang kisah indah diimajinasiku.
Karena kini aku dan mereka sudah dijalan masing masing.Tepat berhadapan dengan cita cita dan masa depan.
Semoga waktu selalu bersedia mengulang kisah aku dan mereka.
Semoga dunia terus merangkul aku dan mereka agar berada disimpul yang sama.
Semoga langkah kaki aku dan mereka kembali pada kebahagiaan disudut musim hujan.
 
 
 
Mata Cokelat Muda
 
Laki-laki itu menatapku.
Dengan matanya yang cokelat muda begitu menarik.
Pipi yang memerah,lesung pipi yang muncul dikedua sisi pipinya membuatku tak
pernah lupa.
Aku tak bisa berkutik atau berkata.
Mata tajam itu membuatku terpenjara.
Sapuan angin membuat wajahnya teduh nan indah.
Rintikan hujan membuat hatinya sejuk memesona.
Guguran daun membuat tawanya berhamburan menarik perhatian.
Oh kau…Laki-laki bermata cokelat muda.
Masikah kau menatapku disana ?
Masikah kau memberi senyuman senyuman hangat ?
Aku tak bisa banyak berkata.
Aku tersipu sebab aku mencintaimu.
 
 
Ade Saranita. Lahir pada tanggal 04 Februari 1998 di Jakarta. Merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Saat ini tinggal di  Cakung, Jakarta Timur. Telah menamatkan pendidikan di SMAN 89 Jakarta pada tahun 2016 dan akan melanjutakan pendidikan di Akademi Farmasi Ikifa. Bisa dihubungi melalui email : [email protected] dan facebook : Ade Saranita.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri