Puisi-puisi Dwi Khairani

Perumpamaan Kosong Isi, Misteri Rasa, Cinta, Dilema

Perumpamaan Kosong Isi, Misteri Rasa, Cinta, Dilema
ilustrasi. (Leonid Afremov/afremov.com)

PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM

 
 
Perumpamaan Kosong Isi
 
Gurun tidak disebut gurun bila hujan
Laut tidak disebut laut bila dangkal
Begitupun hati 
Tak akan disebut hati bila kosong
 
Namun kosong tak berarti tak berisi
Kosong hanya umpama
Sepilah nyata
Isi tak berarti berisi
Isi hanya ibarat
Cintalah fakta
 
 
 
Misteri Rasa
 
Benci
Sayang
Rindu Cinta
Semua berasal dari sang Pemilik Rasa
Manusia sebagai hamba-Nya hanya penerima
Semua rasa itu tak dapat muncul seketika
Tak dapat dibuat-buat seenaknya
Jika diinginkan bisa jadi tak ada
Saat tak diharapkan malah muncul tiba-tiba
 
Lucu memang
Siapa sangka kalau semua rasa itu berasal dari sumber yang sama 
Sumber Rasa
Sumber Rasa itu dipecah menjadi bagian-bagian kecil
Bagian-bagian itu punya faedah dan hasratnya masing-masing
Sang Pemilik Rasa lah yang paham betul bagaimana menempatkan bagian-bagian kecil rasa itu
Menempatkannya pada makhluk-Nya
Salah satunya manusia
Jadi jelas manusia hanya penerima rasa-rasa itu
Ingat itu
 
 
Cinta
 
Cinta seharusnya indah bila dua insan berada di dalamnya
Akan menjadi bencana jika hanya 1 atau >2
 
Memang tidak ada cinta yang sempurna
 
Tetapi saat dua insane mencinta tanpa syarat
Di situlah letak kesempurnaan cinta
 
Jatuh cintalah sebelum itu dilarang
 
 
 
Dilema
 
Aku tahu isi hatimu
Kau jua tau isi hatiku
Tapi kita hanya sebatas tahu
 
Kau menginginkan lebih 
Namun diriku sebaliknya
Karena aku tak mahu merasa kehilangan
 
Ini sudah cukup bagiku
Keadaan kita saat ini sudah indah di mataku
Hubungan yang kau inginkan itu
Amat jauh dalam pandanganku
 
Salahkah jika hanya sebatas ini
Dustakah jika kuhanya ingin yang begini
Haruskah kuturuti dirimu
 
Aku bingung
Aku gundah
Aku gelisah
 
Aku tak rela kehilanganmu
Namun ku jua tak ingin lebih darimu
Ini sudah cukup bagiku
 
 
 
Dwi Khairani, Mahasiswi semester 3 di PBSI UIN Jakarta. Ia biasa dipanggil dwi atau wiwi. Lahir di Jakarta pada tahun 1997 tepatnya tanggal 5 Juni. Anak ke-dua dari tiga bersaudara ini memiliki mimpi menjadi guru bahasa Indonesia di salah satu sekolah di Jawa Tengah. Ia memiliki banyak kegemaran salah satunya bernyanyi dangdut. Lucu memang, Tapi itulah sisi lain dari dwi yang mungkin belum banyak yang tahu. Ia juga memiliki ketertarikan pada sastra. Sastra baginya adalah jalan hidup menuju kesuksesannya. Ia berharap mimpinya menjadi guru bagi penerus bangsa dapat tercapai.


Berita Lainnya

Index
Galeri