PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Memori Tak Berkasih
Akankah kau pulang ?
Datang & kembali ?
Diantara terik dan hujan
Selalu ada rindu
Yang tak jua usai
Tahukah kamu ?
Meski desember telah lalu
Meski dedaunan terasa berguguran
Kamu tetap tak disini
Aku tak tau
Kapan ini akan berakhir
Atau mungkin tak akan berakhir
Ribuan untaian nada
Telah kusiapkan sempurna untukmu
Agar kau senantiasa tinggal nantinya
Meski pada akhirnya
Aku tau ini semua tak akan berguna
Rinduku tak akan tuntas
Air mataku tak kan henti lagi
Kan ku jadikan semua ini
Dalam sebuah rangkaian istimewa
Antara dahan dan pepohonan
Sebagai memori tak berkasih
25 Agustus 2016
Kami Anak Desa
Kemana lagi aku akan berlari ?
Ketika senja datang
Dan kesunyian terasa begitu menentramkan
Kemana lagi mereka akan bermain ?
Berlari mengejar bola
Berlari dengan tawa dan senyum diwajah mereka
Tanah ini,
Dulu begitu asri kurasa
Dulu begitu tentram nan indah dihati
Namun kini ?
Mengapa robot-robot besar ini yang bermain ?
Bermain dan terus mengeruk disini
Seolah mengusir dan meminta kami untuk pergi
Haruskah seperti ini ?
Tidak akan ada lagikah tempatku ?
Aku hanya ingin tanahku kembalin berisi
Dengan dedaudan dan sentuhan melodi gemercik air
25 Agustus 2016
Dalam Melodi Nestapa
Aku tak pernah tau
Jika angin begitu senang menari
Berlalu dan beradu dengan alam
Saat matahari terganti oleh hujan
Saat hujan malah lebur dalam untaian kasih
Aku mendengar mereka
Yang bernada dengan keras
Yang ikut lebur bersama angin
Aku tau.. aku tau..
“Tolong.. Tolong.. Tolong..”
Itu yang kalian ucapkan
Bantuan yang kalian nantikan
Meski tak ada yang mendengar
Tuhan mencintai kalian
Tuhan ingin kalian berada disisinya
Berada ditempat yang jauh menyenangkan
Tenanglah bersamaNya kawan
Doa kami senantiasa bersamamu
25 Agustus 2016
*) Puisi ini dipersembahkan untuk para penumpang tenggelamnya pom pong diperairan antara Tanjung Pinang dan Pulau Penyengat tanggal 21 Agustus 2016.
