PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Suara yang Tak Tersampaikan
Dingin yang terasa menusuk kulit
Mentaripun yang masih terlelap
Namun ia tlah bergegas bangun
Menyiapkan adonan hingga menjualnya saat pagi hari
Dengan tertatih-tatih ia berjalan dari gubuknya
Usia yang tak muda lagi
Menyusuri lorong demi lorong
Peluhnya tak dibiarkannya merusak dagangannya
Rambut yang tlah memutih
Keriput di sekujur tubuh
Tak menyurutkan semangatnya
Ya,suaranyapun terdengar pelan dan serak
Tak jarang ia jadi bahan tertawa anak-anak
Kalbunya merasa bergejolak
Tapi tak pernah ia perlihatkan
Senyum Indonesia
Negriku nyata pesonamu
Beragam suku dan bahasa
Berpadu bagai simphony
Rangkaian bak harmoni
Satu kata Bhinneka Tunggal Ika
Mari Bergandeng Tangan
Tataplah masa depan
Singkirkan perbedaan
Bersatulah!
Senyum Indonesia…
Kaki-kaki Kecilku
Ini aku…
Ya, aku…
Yang tak terhitung di Tanah ini
Anak tiri Bangsaku…
Jeritan hingga rintihan seolah tak di dengarnya
Sang mentari sahabatku pada siang hari dan bulan pada malam hari
Ini aku…
Sang pemimpi di Negri ini…
Kaki-kaki kecilku membawaku kian kemari tak terarah
Dengan harapan sesuap nasi
Kulihat mereka yang berseragam merah putih
Hatipun terasa sakit
Ya,ini aku…
Disaksikan oleh awan
Ku harap kan gapai bintang
Ubah mimpi jadi kenyataan
Tuk sekedar pinta alas bagi kaki-kaki kecilku ini