Puisi-puisi Rifan Nazhif

Jaman Benda, Tanah Muasal, Kau Belit, Perempuan dan Lelaki Pemimpi, Pitam

Jaman Benda, Tanah Muasal, Kau Belit, Perempuan dan Lelaki Pemimpi, Pitam
Ilustrasi. (Maeve Dewar/saatchiart.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Jaman Benda
 
telah sepi jalanan, orang-orang menumpuk kata dalam hati, menyusun wajah dalam tangan
dan mereka tersenyum kepada benda seolah gila, seperti itulah waktu mengulur mereka tanpa
tata-krama atau perbincangan kedai kopi, atau bual-bualan ketika senja mengintip, bercerita
meluaskan hati, meluaskan rasa, meluaskan pergaulan
 
kami adalah di antara sekumpulan orang itu, yang melupakan jalan ramai oleh tegur sapa, kecuali klakson yang memekik, kecuali derum kendaraan memuntahkan asap knalpot, asap mulutmu yang bau asbak, dan kami memaki-maki tangan, menertawai sampai berbuih mata, pada dasarnya, kami seolah gila
 
berbicara kami pada benda, anak-anak berebut kasih sayang pada benda, dan mereka ibarat robot yang hanya memiliki kentut, pertanda dia memiliki suara, istri-istri berbicara pada benda, menemukan klimaks halusiansi dan ambyar puas memekik seperti gila, suami-suami
memeluk benda, tertawa-tawa senang dan mabuk kalimat-kalimat, menemukan syahwat dan ambyar menjerit seperti sinting
 
maklumat benda, telah sengaja membuat kami menjadi benda, tak ada guna mulut selain untuk menyecap rasa nikmat makanan, mandul kata-kata, tak ada mata selain melihat indah nikmat makanan dan meja kerja, layar-layar bergerak berurutan, tangan bukan untuk bersalam selain memijit, menekan, dan jarak sehasta harus memakai benda untuk menyapa
 
kami menjadi benda pada jaman penyembah benda, pada hari-hari benda menjadi penguasa jagat raya 
 
(Juni 2016)
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri