Puisi-puisi Abd. Sofi

Perempuan Luka, Jalan Sunyi, Ketika Lampu Padam, Ketika Lampu Menyala, Biarkan Mengalir

Perempuan Luka, Jalan Sunyi, Ketika Lampu Padam, Ketika Lampu Menyala, Biarkan Mengalir
Ilustrasi. (Chris Bradley/baypins.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Perempuan Luka
 
Satu tahun kesunyian sudah ia hikmati 
Ke dalam bait-bait puisinya yang berdarah
Bersama amuk rindu yang belengguh
Musim-musim masa lalu,tak juga layu ditelan waktu
 
Kesepiannya dibuka untuk luka
Mendaki kata demi kata duka
Ia pura-pura bahagia,setiap kali membuka mata
Khusuk menyimpan gemuruh ombak pada senja tiba
Yang dihantar kekasihnya ,ia puja dan dijaga sebagai tanda cinta yang tak berubah
 
Dan separuh raganya tetinggal ditepiannya
Melukis pantai pada malam hari
Di mana ia pernah singgah dan menyambungkan jiwa raga
Jadi satu nyawa
 
2016
 
 
 
Jalan Sunyi
 
Semenjak malam gerhana 
Kita lenyap,dan bumi telanjang redup
Dunia-duniaku pecah ,seperti gemerincik hujan menancapkan dinginnya pada malam pegantin
 
Sabit datang serupa pedang 
Menebang diriku,juga rindu yang batu
Kau temaram,wajahku muram
Terjerembab ke curam sepi,namamu menepi
Mengepung langit ingatan 
Saban hari air mata membakar diri jadi saksi perih
Kubaca mantra malam hari menuju jalan sunyi yang sama.
 
2016
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri