PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Pukul Dua
Seperti cerita pukul dua
Kau dan aku, dua
Yang berganti setelah satu yang sendiri
Dan aku pun memaksa tak ingin menjadi tiga
Bila tiga kenapa tak ingin empat?
Agar dirinya dapat dengannya
dan dirimu tetap padaku
kita tetap berdua//
A?f MI. 2016. Pukul Dua 4J-0202. Bogor
Tiga Garis Simpulan
Aku pernah berpisah
Pada daun berseri yang dititipkan pada sungai
Alirannya membawa ke tengah dan menjauh perlahan
Ketika sudah di ujung pandangan, disitu lah—
aku hanya bisa menaruh harapan.
Entah apa yang daun itu rasakan
Harapan yang ku titipkan besar tak punya haluan
Apakah akan bertemu jeram lalu hanyut hilang
Ataukah akan ada bebatuan yang menghentikan hantar gerakan
Mohon—
Maafkan aku.
Aku hanyalah manusia pemimpi
Di atas daun asa yang ku tak tahu mengapa
Lalu ku titipkan pada aliran kehidupan
Di sungai sebagai jalan harapanku untuk samudera
Kamu, iya… Engkau wahai samudera
Yang amat jauh, luas, dan penuh ketidakpastian jalanan dirimu
Dan—
tentang harapan ku yang kini mungkin takkan pernah sampai.
Afif MI. 2016. Tiga Garis Simpulan 23M-2150. Bogor