PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Kubisu Mendekapmu
Terlalu jauh aku mengitari dunia
Merangkai serpihan kasih
Menjelajah kisah diatas kertas
Kujadikan kau sebagai tokoh terangnya cahaya
Ooh iya...
Terbesik suara angin mebawa wangi tubuhmu
Biar kunikmati sedikit belaian hangatnya
Kujadikan kau secangkir asmara
Teruslah tumbuh
Hingga dahangmu sebagai persingahan
Tempat perkicauan para burung
Hingga nampak warna kehidupan pada buah manismu
Bayangmu menyusuri malamku
Saat penaku menari-nari ria
Membasahi sucinya kertas itu
Goresannya tak melukai sebab tertulis indah namamu.
Memberikan sedikit kecupan pertanda kasih sayang
Anugerah sang pemilik cinta
Rasa ini mulai membara andalan
Kian matamu bercahaya kebahagiaan.
Tak tersisa sedikitpun tentangmu di sajak ini
Sebagai dewi ditaman surga sana
Menemani sepi senyap malamku
Aduhai syahdunya.
Aku bersyukur mengenalmu
Bisupun bercerita saat ini tetang dirimu
Sampaikan terima kasihku pada ibumu
Telah melahirkan anak yang begitu aku cintai.
Gowa, 12 Juni 2016
Kau di Dalam Puisi
Kata tentang bayangmu kini menjadi kalimat
Titik di setiap baitnya membuatku merindu
Ingin kubaca ulang dalam hangatnya pelukan
Karena engkau didalam puisi.
Kini membuatku tidak merasakan tidur sepanjang malam
Rasanya ingin aku disana
Kemana saja pandanganmu bermain
Di ujung cemasku kutabur dalam angan.
Kau masih dibelai rasa sayangku
Aku masih berdiri diruang sadar
Kaulah sekuntum bunga yang masih kurawat
Walaupun tangkanya melukai, tapi kau masih sajah kujadikan subur.
Karena kau didalam puisi
Aku masih membacamu
Raga ini tak mampu menjagamu
Sebut saja itu pecundang.
Tiap bait do'aku berkalimatkan pintaku kau dipangkuan-Nya
Sebut saja itu iyalah cinta-Nya
Karena kau tak disisiku dan kau masih didalam puisi
Izinkan aku bersamamu didalam puisi.
Agar aku masih untukmu
Dalam tiap baitnya.
Gowa, 18 Juni 2016