Puisi-puisi Sofi Widya Sari Hidayah

Harapan atas Kebanggaan, Di Bawah Gubuk, Keberanian Senja

Harapan atas Kebanggaan, Di Bawah Gubuk, Keberanian Senja
Ilustrasi. (Novica Ghana/terapeak.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Harapan atas Kebanggaan
 
Matahari terus menunduik kepada awan
Sementara angin mungkin sudah ditendang hujan tadi petang
Langit jadi gelap, dan kami memulai
Katanya demi negara kami di sini
Beradu dandanan siapa yang paling
Nyatanya sekaran kami jadi tontonan
 
Katanya, itu kebanggaan
Itu kalau mereka bersorak
Penonton jalanan hanya bersorak untuk yang paling
kami memang pemeran pinggiran
Tapi, itu masih suatu kebanggaan
Presiden tak akan mencatat nama kami
Tapi setidaknya Para Pahlawan tak akan cemberut 
saat melongok dari langit
 
Dan kami harus terus
Mengganti wajah penonton dengan layar-layar baru
Wajah penasaran, mengejek, malas
Sampai kaku tangan-kaki ku
Sampai mau remuk tulang-tulangku
Lalu, saat angin terbebas
Awan akhirnya menyingkir, matahari muncul
Untuk pertama kalinya, aku berharap matahari tertidur
Biar awan menjajah, atau kami akan jatuh
 
Untuk negara
Aku melakukannya atas tanah airku
Dimana orang itu ? yang membawa kertas dan pulpen
Dimana dia ? akan kuseret orang itu untuk melihat kami
Aku sudah tak tahan, kepalaku akan pecah jika begini
Dimana ujungnya ?
 
Asta selurus Jalan
Tubuh sekaku logam
Kaki kami menghentak dengan kepastian 
Atas kebanggaan juga harapan
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri