Puisi-puisi Komariyah

Secercah Cahaya Untukku, Menatap Langit, Itukah Cinta?

Secercah Cahaya Untukku, Menatap Langit, Itukah Cinta?
Ilustrasi. (Melissa McCinnon/melissamckinnon.wordpress.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Secercah Cahaya Untukku
 
Pelangi terkikis batas waktu
Eloknya tak lagi terlihat olehku
Tersisa seberkas warna yang membeku
Lalu hilang tak  lagi nampak mataku
Hanya hitam yang terlihat
Hanya gelap yang nampak
Lalu,
Akankah ada cahaya datang?
Ataukah?
Langit semakin kelam?
Harapku,
Semoga secerca cahaya kan datang
Hapus gelap jadi terang
 
 
 
Menatap Langit
 
Ku terdiam menatap langit
Seulas senyum tercipta
Biru indah sejukkan jiwa
Tentramkan hati yang gulana
Hibur jiwa yang sepi
Sampaikan rindu yang tak bertepi
Pada dia yang takkan kumiliki
Namanya  terukir indah direlung hati
Raganya slalu terlintas dalam mimpi
Wajahnya slalu terbayang dalam angan
Demi dia ku rela berkorban
Korban hati juga perasaan
Untuknya yang ku sayang
Biarlah ku pandang dia dari kejauhan
Biarlah dia anggap ini hanya sahabatan
Biarlah dia anggap ku sebatas kenangan
Kenangan lalu yang terlupakan
Asalkan ku masih bisa lihat dia dari kejauhan
Dia yang ku miliki dalam khayal
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri