PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Jerat Emis
Seperti pada setiap dahan yang semakin tinggi
Namamu menjadi saksi akan gemilangnya kehidupan
Merobek segala kebisuan
Membawa percikan terang pada sudut- sudut hati yang temaram
Aku yang terjerumus takdir
Menjamah wajahmu terlalu dalam
Membiarkan semua kisah menjadi semanis- manisnya ingatan
Memagari sikap dari keangkuhan
Menunduk takluk pada setiap permintaan
Hanya kesakitan saja yang mengingkarinya
Membaringkanku di bangsal sesat yang menjemukan
Tanpa wajahmu yang sendu berlapis rindu
Aku yang hampir sekarat menantimu
Kepulanganku yang pilu
Membawa sekantung simalakama
Namun semakin erat saja jebakan itu
Padamu, tak pernah dapat kusandarkan nyawaku.
Sekali saja….
Jangan memberiku surga yang gelap.
Bengkulu, 03 agustus 2016