Puisi-puisi Sriwulandari

Gersang, Penolongku, Senyuman

Gersang, Penolongku, Senyuman
Ilustrasi. (Leonid Afremov/images-of-love.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Gersang
 
Pilu ku rasa setiap hembusan nafas
Resah tak kunjung hilang dalam bekas
Air mataku tak lagi beralas
Angin  bertiup melawan batas
Hingga hatiku tak lagi memelas
Namun, jiwaku serentak melawan
Dalam sunyi aku pun  tertekan
Hati dan jiwa ini seakan menjerit dalam kegelapan
Aku berusaha membuang rasa itu
Namun, hatiku terlalu pilu
Entah sampai kapan aku begini
Entah sampai kapan aku berdiam diri
Menyaksikannya bersama sang mentari
 
 
 
Penolongku
 
Aku memang tak seindah merpati
Aku memang tak  seindah  mawar yang berduri
Namun hati ku  terbuat dari air suci
Tak seperti dia yang hatinya tlah kau kunci
Memendam rasa ini memang tak semudah menelan ludah
Pahit setiap kali ku mencoba untuk menelannya
Hancur layaknya kaca yang tlah kau pecah
Hati ini membiru
Hati ini tersedu sedu
Hati ini terbakar
Kala kau memuja mawar berduri itu
Tak sanggup lagi ku menahan
Namun, amarah ini terlalu suci untuk ku ungkapkan
Perasaan ku tlah hilang
Perasaan ku tlah terbang bersama merpati
Tak ada lagi hati yang membiru dalam tubuhku
Karna merpati itulah yang menyelamatkan ku
 
 
 
Senyuman
 
Garis indah tlah ku ciptakan dipipinya
Garis itu tak akan pernah kulupakan
Pertama kalinya ku melihatmu seindah itu
Kedua bola mata mu menyambut garis itu
Garis sedikit melengkung di kedua pipimu
Indahnya tak tergambar
jantung ku pun semakin berdebar
Kala ku melihat garis itu semakin indah berada di pipimu
Hati ku serasa ingin lepas dari rongganya
Hati ku serasa ingin berjumpa dengan hatinya
Kala garis itu kembali menghiasi pipinya
Tangan ku bergetar
Bibirku membiru
Kala matanya tertuju padaku Bersama kedua garis  itu
Mataku tak sanggup lagi menatapnya
Kala bibir itu mengatakan
I love you…
 
 
 
Sriwulandari, lahir di Jambi 19 Januari tahun 2000. Saat ini bersekolah di SMAN 2 Muara Bungo, kelas Sebelas (2 SMA). 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri