PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Gadis Kecil
Ada gadis kecil, menari di pojokan.
Diseret ke pinggir dan ditertawakan.
Berdarah dan terluka,
tapi si gadis kecil tidak mau menyerah.
Oh, gadis kecil, gadis yang malang....
Kupu-kupu malam, itu julukan barumu.
Tak mendapatkan keadilan, kesucian di ujung tanduk.
Menangis darahpun, tidak ada gunanya.
Hai, gadis kecil, kini kau telah beranjak dewasa.
Tapi, suara tawa yang memekakkan telinga,
masihkah kau teringat?
Dan pertanyaan muncul, akankah kata “maaf” terucap?
Gadisku... masa lalu bukanlah bagian dari sekarang.
Amarahmu untuk yang bersalah padam,
tapi kebencian untuk yang benar masih berkobar.
Ingin kau apakan hatimu, gadis malangku?
Menunjukkan bahwa kau sudah besar dan mampu menggengam dunia,
ataukah kau hanya ingin mendengar kalimat penyesalan?
Tapi aku mengerti keinginanmu, gadisku, sebuah pengakuan.
Bahwa dirimu adalah suci dan berharga.