Puisi-puisi Widiawati

Malam Purnama, Rindu, Jangan Tanya Kenapa?

Malam Purnama, Rindu, Jangan Tanya Kenapa?
Ilustrasi. (Lydia Makepeace/pinterest.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Malam Purnama
 
Nyanyian sepi, dendangkan suara jangkrik disela sendiri
Malam menghantam, seakan ia perkasa yang menelan cahaya
Semilir angin, hembuskan sunyi
Namun rembulan dalam pelukan cahaya masih menawarkan sejuta tawa
Lingkaran sempurna, warnai kemerlip bintang-bintang
Tunjukkan pada malam, cahaya masih ada
Meski ada kala, kepekatan menyelimutinya
Tapi begitulah wujud ada
Ia meghilang namun tetap disana
Ia tak terlihat namun ia ada
Malam akan menunjukkan segalanya, lewat mimpi dan sedikit memori.
 
Banjarmasin, Agustus 2016
 
 
 
Rindu
 
Terpejam, menghilang
Hamparan pasir putih yang menghadang
Sementara ombak masih hempaskan sang karang
Suara angin bisikkan kesunyian, sampaikan pesan kerinduan
Pada jiwa yang tertahan berbatas ruang
Berharap mimpi hadirkan pertemuan
Atau terbangunkan pelukan pantai yang basahkan badan
Tapi nyata hanya diam
Fatamorgana hanya tawarkan sejenak kebahagian
 
Banjarmasin, Agustus 2016
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri