Puisi-puisi Ardilo Indragita

Badut Paling Bijaksana, Kepada Tuan Penjaja Koran, Akulah Bujang Itu

Badut Paling Bijaksana, Kepada Tuan Penjaja Koran, Akulah Bujang Itu
Ilustrasi. (Hobo/pinterest.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Badut Paling Bijaksana
: Socrates
 
kau memancing perdebatan pagi yang sekali lagi, membingungkan:
“athena ialah arena sirkus yang terlalu lama dibiarkan sepi. jika begini, orang-orang 
akan terus menafi bagaimana mereka terlahir. mereka tak paham bahwa hidup 
sesungguhnya permainan-permainan culas, yang nyaris sempurna,” katamu.
kalaulah pagi itu tak kausakiti jua hati aristhopanes, 
barangkali para sophis tak pernah punya cukup kuasa untuk melawanmu. 
tetapi lihatlah, kawan. kuil parthenon, darah perawan,
bahkan sang athene, tak mampu melindungimu dari racun cemara. 
dapat kubayangkan betapa bersukacitanya orang-orang dungu itu
dari pembacaanku terhadap buku-buku sejarah yang meriwayatkanmu
sebagai badut suci yang paling bijaksana.
 
Pekanbaru-Teluk Kuantan, 2016
 
*) Terinspirasi setelah  pembacaan terhadap buku berjudul “Dunia Sophie” karya Jostein Gaarder.
 
 
Kepada Tuan Penjaja Koran
 
tak ada nuansa baru dari koran hari minggu 
yang kautawarkan itu. bagiku, kau hanya sedang memelas 
sambil mendendangkan lagu-lagu satir.
tahulah aku apa yang sebenarnya sedang singgah di batas ingatan 
orang-orang. dikatakan tak di mata, namun kau berjiwa.
dianggap tak di masa, namun kau sanggup dibilang usia.
kuduga, walau rusak tubuhmu, pantang 
kau diam. seperti tak dapat mati saja kau
oleh langit yang menyala. lantas, berhentilah berpadah.
kemarilah. biar kubisikkan kepadamu sebuah 
rahasia, wahai tuan penjaja koran yang mulia; orang-orang 
tak akan bahagia oleh berita provokasi
maupun setumpuk puisi basi!
 
Teluk Kuantan, 2016
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri