Puisi-puisi Winar Ramelan

Aku Cemburu, Membaca Wajah Hujan, Engkaukah Itu, Kaum Urban, Pada Sepasang Kapstok

Aku Cemburu, Membaca Wajah Hujan, Engkaukah Itu, Kaum Urban, Pada Sepasang Kapstok
Ilustrasi. (Christopher Stacey/saatchiart.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Aku Cemburu
 
Perigi itu sepenuhnya milikmu bunda
Perempuan berkalung melati dengan harum napas kasturi
Yang selalu meletakkan senyum bianglala pada sukma
 
Namun, aku yang selalu engkau sebut peri kecil
Tak mampu menumbuhkan senyumseindah dirimu
Dadaku selalu bergemuruh ombak pasang
Hingga selalu lupa pulang pada telaga hatimu
 
Bunda, sungguh aku cemburu!
Perigimu yang selalu kuteguk hingga tandas
Tak jua mampu menuntaskan dahagaku
Sedang, engkau adalah indahnya kecipak pagi
Untuk mengikis muramku
Dan selalu mengajariku berenang, untuk memburu lautan biru
 
Bunda, aku ingin mencetak termbikar
Dan mematangkannya dengan kedewasaanku
Agar embunmu bisa kutampung
Untuk melandaikan malamku yang selalu amuk angin
Menjadi selandai pantaimu
 
Aku ingin cemburu ini tuntas, bunda
Agar tiada gelombang dengan amuk angin
Bisa berkaca di beningmu
Dan bisa senyum semanis bianglala di horizon itu
 
Denpasar 2016 
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri