Puisi-puisi Faiz Muthi

Hampa, Indonesia Gemilang, Menghilang, Pudar

Hampa, Indonesia Gemilang, Menghilang, Pudar
Ilustrasi. (Prasanta Acharjee/saatchiart.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Hampa
 
Di ambang ombak kehidupan
Kotak kenangan yang berlabuh
Pergi lalu menghilang dalam hidupku
Lenyap terlahap perihnya air mata ini
Langit-langit yang mulai menua
Saat malam menutupi sinar mentari
Kabut yang menutupi indahnya taburan bintang
Mimpi yang mulai pudar
Hari yang sunyi ditiup angin dengan sendirian
Diri yang sendiri membuat lemah tak berdaya
Hadapi dengan titikkan air mata kehidupan
Menyembunyikan senyum palsu dalam kesendirian
Gema terdengar rintihan kasih
Kilauan air mata yang tak berarti
Terlelap dalam gemingnya dunia
 
 
 
Indonesia Gemilang
 
Saat malam terasa sunyi
Terdengar suara tembakan
Teriakan teriakan malang
Meramaikan sunyinya malam
Saat rembulan berganti mentari
Melihat genangan darah yang tak berdosa
Melawan dengan seutas bambu runcing
Kau rela korbankan nyawamu demi bangsa
Mayat-mayat terlihat
Tangisan darah yang terurai
Merangkak dengan penuh pengorbanan
Demi mengangkat sang saka di bumi pertiwi
Masa demi masa berganti
Pengorbananmu mulai diabaikan
Kesatuan dan persatuan mulai pudar
Hilang termakan keegoisan
Tunas-tunas bangsa
Bangkit...Bangkit...Bangkitlah dari keterpurukan
Sampai gemingmu menjelajah dunia ?
Kibarkan sang saka di kancah internasional
Buatlah para pendiri bangsa tersenyum kembali
Bangga sebagai bangsa pejuang
Katakan "Kami banggsa sebagai orang Indonesia"
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri