PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Sebilah Pisau Pembelot Negara
Pagi hadir mewarnai rona senyuman di raut wajahnya
Menambah hangatnya sinar sang ratu permata kehidupan
Terpancar cahaya di atas daun-daun hijau menjalar menari bersama angin sepoi-sepoi
Langit tampak indah dengan gumpalan awan akan harapan anak bangsa
Udara terasa segar menyentuh dalamnya rongga paru-paru dunia
Menembus batas waktu kecil menikmati alunan kasih kedamaian
Jejak tangan dalam kertas mulai mengikuti alur cerita hidup mereka
Ukiran tinta pena membawa perubahan akan masa depan di atas goresan kata putih kesuksesan
Tapi mereka tengah bermimpi melihat kenyataan dibalik nama penguasa
Terlalu banyak tipu daya mengangkat wajah di bawah kekuasaan
Menjatuhkan cita-cita atas tangga keresahan yang mulai luntur
Di mana rasa peduli hadir menjawab jerit tanya mereka ?
Rasa kepedulian mulai luntur terkikis sikap kelamnya bisikan kekecewaan
Meja hijau seakan menyaksikan pengacara hitam menodongkan sebilah pisau kekuasaan
Tapi kami tak akan jera menangkis serangan para penghianat bumi pertiwi
Menyelamatkan nasib anak bangsa melawan sentuhan kasar di atas daun berduri
Malang, Juli 2016