Puisi-puisi Elvira Yunanda Putri

Sebilah Pisau Pembelot Negara, Segenggam Rindu Naluri Sepi, Kisah Tragis Si Anak Nelayan

Sebilah Pisau Pembelot Negara, Segenggam Rindu Naluri Sepi, Kisah Tragis Si Anak Nelayan
Ilustrasi. (Muhannad Zidan/saatchiart.com)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Sebilah Pisau Pembelot Negara
 
Pagi hadir mewarnai rona senyuman di raut wajahnya
Menambah hangatnya sinar sang ratu permata kehidupan
Terpancar cahaya di atas daun-daun hijau menjalar menari bersama angin sepoi-sepoi
Langit tampak indah dengan gumpalan awan akan harapan anak bangsa
 
Udara terasa segar menyentuh dalamnya rongga paru-paru dunia
Menembus batas waktu kecil menikmati alunan kasih kedamaian
Jejak tangan dalam kertas mulai mengikuti alur cerita hidup mereka
Ukiran tinta pena membawa perubahan akan masa depan di atas goresan kata putih kesuksesan
 
Tapi mereka tengah bermimpi melihat kenyataan dibalik nama penguasa
Terlalu banyak tipu daya mengangkat wajah di bawah kekuasaan
Menjatuhkan cita-cita atas tangga keresahan yang mulai luntur
Di mana rasa peduli hadir menjawab jerit tanya mereka ?
 
Rasa kepedulian mulai luntur terkikis sikap kelamnya bisikan kekecewaan
Meja hijau seakan menyaksikan pengacara hitam menodongkan sebilah pisau kekuasaan
 
Tapi kami tak akan jera menangkis serangan para penghianat bumi pertiwi
Menyelamatkan nasib anak bangsa melawan sentuhan kasar di atas daun berduri
 
Malang, Juli 2016
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri