PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Hidup
Pagi datang, lalu pergi
Aku masih saja disini
Ketika hidup tak lagi bersemi
Memandang sepi yang tak bertepi
Bolehkah aku memandangmu lagi?
Dalam pendar-pendar abadi
Bolehkah aku mengajakmu pergi?
Pada masa yang hakiki
Aku ingin
Tapi kau tak ingin
Aku mau
Tapi kau seakan pergi, menjauh
Lalu, bisakah aku memeluk pagi?
Agar pagi tak pergi lagi
Agar senyum terpendar abadi
Bersama aku, arungi hidup hakiki
Pulang
Malam telah hilang
Pagi bak mata-mata jalang
Kalang kabut, riuh, sesak menjelang
Perkampungan seakan memintaku pulang
Pulang pada bumi manusia
Pada senja yang tak lagi sama
Berkabut, mendung dan sendu
Berawan, namun tak hujan
Perawan-perawan itu ingin pulang
Pada penghidupan anak-anak mertua
Mencari pendar-pendar abadi
Bersama alam yang akan setia
Tapi,
Ketakutan itu akan datang
Bersama angin yang melenggang
Membawa kemarahan nyata
Membuatku tak akan pernah pulang