PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Romansa Hujan
Apa yang tersisa dari hujan
Selain hatiku yang kedinginan
Jaketku yang kebasahan
Juga rinduku yang kau gigilkan
Barangkali kita menyimpan beribu-ribu doa di tengah malam yang gulita
Untuk seseorang yang namanya kian tersebut di ujung sajadah
Terbiaskan ke dalam kata-kata
Atau di puji dalam balutan sajak cinta
Kelak, semua akan tahu
Bahwa rintik hujan yang syahdu itu
Adalah bentuk rindu yang bergemuruh
Metamorfosis Hati
Bagaimana mungkin aku melupa
Ketika kau tebar biji-bijian cinta
Di sepetak tanah hati yang tersedia
Bagaimana bisa aku tak ingat
Ketika berhektar hatiku yang engkau rawat
Cinta bertumbuh kian merambat
Bagaimana mungkin kau kudustakan
Ketika musim hujan berdatangan
Dan bunga cinta kita bermekaran
Bila suatu senja nanti aku layu
Kenanglah perjuanganmu, bahwa kau pernah menanamku
Dengan segenap doa dalam peluh rindu
Kau Tak Kusemogakan Lagi
Aku pernah menari dalam sepotong senja yang hujan
Menobatkanmu pada rintik rindu bahagia
Kedinginan dengan tingkahmu yang membosankan
Dalam paruh waktu yang kukira ada akhirnya
Namun kenyataannya, aku tersingkir oleh tulip-tulip yang kau cipta
Menumbangkan doa-doa yang kurawat dengan payah
Menginjak habis harapku tanpa sisa
Ketahuilah, segala apa yang telah kulepas
Sampai mati takkan lagi kukejar
Selamat menjadi bayang-bayang
Kepada kau, yang tak kusemogakan lagi!