UWRF 2016: Sastra, Film dan Konflik Batas

UWRF 2016: Sastra, Film dan Konflik Batas
Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2016.
JAKARTA - Pesta sastra terbesar di Indonesia, Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) kembali digelar. Tahun ini, gelaran UWRF diselenggarakan pada 26 hingga 30 Oktober, dengan tema Tat Tvam Asi.
 
Filosofi Hindu abad ke-enam itu berarti 'aku adalah engkau, engkau adalah aku.' Dalam konteks Indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku, agama, dan budaya, filosofi itu berarti penyatuan.
 
Dalam konteks yang lebih luas, dunia, seperti dikutip dari keterangan pers panitia UWRF 2016, itu juga bisa diartikan penghilangan batas antarbangsa.
 
Karena itu, beberapa pembicara yang hadir dalam UWRF tahun ini akrab dengan tema perbatasan. Seperti pelawak tunggal asal Pakistan-Australia, Sami Shah. Pemenang World Poetry Slam 2015 Emi Mahmoud juga akan menginjakkan kaki di UWRF.
 
WNI korban perdagangan manusia di Amerika yang kini jadi advokat sosial, Shandra Waworuntu juga hadir sebagai pembicara. Demikian pula Agustinus Wibowo, penulis perjalanan yang sudah mengeksplorasi banyak perbatasan di Asia.
 
Perbincangan soal tema itu dilengkapi oleh diskusi dari jurnalis-jurnalis yang juga lekat dengan tema konflik. Andrew Fowler mantan reporter ABC TV, jurnalis India Pallavi Aiyar, sampai Pemred majalah GQ Thailand Voranai Vanijaka pun turut hadir.
 
UWRF tak lengkap tanda deret penulis kawakan dari Indonesia maupun dunia. Eka Kurniawan yang baru saja menjadi nomine Man Booker International Prize kembali ke bangku pembicara UWRF 2016. Tahun lalu ia juga satu bintang tamu.
 
Eka ditemani Seno Gumira Ajidarma sampai Dewi Lestari. Bersama mereka, penulis kelas internasional yang hadir termasuk Lioner Shriver, Mitchell Jackson, Charlotte Wood, Amit Chaudhuri, Hanya Yanagihara, Kamila Shamsie, sampai Hannah Kent dan Erica Jong dengan buku-buku populernya.
 
Bersanding dengan sastra yang mereka geluti, UWRF tahun ini juga memberi porsi besar untuk perfilman. Karena seperti di keterangan pers, sastra dan film adalah dua hal yang bersisian.
 
Dari dunia perfilman, sutradara Joko Anwar dan Wregas Bhanuteja akan hadir. Wregas dikenal setelah filmnya Prenjak memenangi Semaine de la Critique di Festival Film Cannes tahun ini.
 
Djenar Maesa Ayu yang karyanya kerap menggebrak pun didatangkan di UWRF 2016. Legenda perfilman Indonesia, Slamet Rahardjo yang belakangan aktif mempromosikan budaya melalui kepanitiaan Komite Nasional Frankfurt Book Fair pun hadir dalam pesta sastra di Ubud.
 
Selain itu, masih ada penulis-penulis muda yang mulai merintis karier dengan karyanya di ajang sastra yang sudah terselenggara selama 13 kali itu. (max/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri