PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
Sahabat Hati
Bertahun tahun bersama
Di satu setapak jalan berbeda
Lusuh bersih telah di lewati
Haru tangis bukan sekali
Dukung mendukung penyemangat kami
Pahit perih penguat hati
Saudara kedua peneguh batin
Tempat tercurah isi hati
Sahabat karib sehidup semati
Tua muda tak terganti
Apa yang pernah kita lewati
Teringat kita penggalan sedih
Wahai sahabat hati
Kepergian
Ketakutan membelengguku
Kesendirian sahabatku
Dia yang selalu bersamaku
Dia yang selalu mendukungku
Kini telah menghilang
Berpaling kepada yang lain
Kegelapan kian menelanku
Menunggu dia yang berpaling
Ingat kepada siapa diriku
Ketika itu senyuman akan menguar
Tanda tangan terbuka lebar
Tapi apa yang di nanti tak kunjung menoleh
Senyuman manis kini berganti senyuman pahit
Tanda dia yang pergi tak akan pernah kembali
Pemulung
Tetetasan keringat membasahi alur pipi
Muka pucat tanda berat hati
Mengais ngais apa yang di buang dan di lupakan
Tulang membungkuk
Kuku menguning
Muka bersinar kini terlupakan
Di telan arus zaman
Ketika orang membuang apa yang dilupakan
Segelintir orang mengais apa yang terlupakan
Ketika orang hidup mewah bergelimang harta
Di sudut gelap dia mencari sedikit nafkah
Lelah badan di tepisnya
Lelah hati tuhan yang tahu
Dialah si pemulung
