PEKANBARU - Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau bersama petugas Aviation Security (AVSEC) Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jaringan antarprovinsi. Sebanyak 13 kilogram sabu yang rencananya dibawa ke Kendari, Sulawesi Tenggara, berhasil diamankan, Jumat (15/8/2025).
Dua kurir berinisial A (40) dan AP (28) ditangkap di bandara bersama istri masing-masing. Dari koper yang mereka bawa, petugas menemukan enam kilogram sabu. Penggeledahan lanjutan di rumah kontrakan mereka di Jalan Keliling, Kecamatan Kulim, Pekanbaru, kembali mengungkap tujuh kilogram sabu lainnya.
“Total barang bukti yang diamankan sebanyak 13 kilogram sabu. Penangkapan ini berawal dari kecurigaan petugas AVSEC terhadap koper milik penumpang. Tim Subdit II Ditresnarkoba langsung bergerak cepat mengamankan tersangka,” ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Putu Yudha Prawira, Senin (18/8/2025).
Dari hasil pemeriksaan, A dan AP diketahui mendapat pasokan 15 kilogram sabu dari seseorang berinisial M, perantara bandar berinisial H. Barang itu dibagi menjadi 61 paket, delapan paket dikembalikan kepada M, 24 paket dibawa saat ditangkap di bandara, dan 29 paket lainnya disimpan di kontrakan.
Kombes Putu mengungkapkan, A sudah lima kali menjadi kurir dengan bayaran Rp60 juta per kilogram, sementara AP sudah tiga kali dengan bayaran Rp50 juta per kilogram. Namun, dalam aksi kali ini mereka baru menerima Rp10 juta sebagai uang jalan.
“Istri kedua tersangka ikut diamankan saat penangkapan, tetapi hasil pemeriksaan menunjukkan mereka tidak mengetahui aktivitas penyelundupan narkoba,” jelas Kombes Putu.
Selain sabu, polisi juga menyita enam koper berbagai warna, uang tunai jutaan rupiah, serta satu timbangan digital. Saat ini, Polda Riau masih mengembangkan kasus tersebut untuk membongkar jaringan yang lebih besar, termasuk dugaan tindak pidana pencucian uang.
