PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar ruangan menyusul memburuknya kualitas udara akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mulai menyelimuti kota dalam beberapa hari terakhir.
"Kami mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah akibat kabut asap," ujar Agung Nugroho, Kamis (24/7/2025).
Imbauan tersebut dikeluarkan menyusul tren penurunan kualitas udara di Pekanbaru akibat masuknya asap dari wilayah terdampak karhutla di sekitarnya. Pemerintah kota juga akan terus memantau perkembangan kondisi udara guna menentukan langkah penanganan lanjutan.
"Saat ini kami terus memantau perkembangan kondisi asap untuk menentukan kebijakan ke depan," tambahnya.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Pemko Pekanbaru akan menerbitkan surat edaran kepada sekolah-sekolah guna mengantisipasi dampak kabut asap terhadap kesehatan anak-anak. Selain itu, Dinas Kesehatan dan seluruh Puskesmas juga diminta aktif memantau kondisi kesehatan masyarakat.
"Khusus untuk anak-anak sekolah, kami sudah menyiapkan surat edaran. Kami juga minta Dinas Kesehatan dan Puskesmas meningkatkan pemantauan terhadap dampak kabut asap," jelas Agung.
Berdasarkan data dari IQAir pada Kamis pagi (24/7) pukul 07.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Pekanbaru mencapai angka 132, yang masuk dalam kategori "Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif". Polutan utama adalah PM2.5 dengan konsentrasi 48,2 µg/m³, jauh melebihi ambang batas aman yang ditetapkan WHO.
Kondisi cuaca saat itu tercatat dengan suhu udara 26°C, kelembaban 85%, dan kecepatan angin hanya 2,4 km/jam. Rendahnya kecepatan angin menyebabkan polusi udara terperangkap di permukaan dan memperparah kondisi udara di Pekanbaru.

