Polda Riau Tangkap Perambah TNTN, Pegiat Lingkungan: Ini Titik Balik Penyelamatan Ekosistem

Polda Riau Tangkap Perambah TNTN, Pegiat Lingkungan: Ini Titik Balik Penyelamatan Ekosistem
Sawit ilegal yang berada didalam kawasan hutan TNTN

PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau mendapat apresiasi dari pegiat lingkungan atas penangkapan dua pelaku perambahan hutan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Kedua pelaku berinisial N dan D diduga menggarap kawasan konservasi seluas 401 hektare di Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, untuk dijadikan kebun kelapa sawit ilegal.

Ketua Mandala Fondation Nusantara, Tommy Fredy Simanungkalit, menyebut penindakan ini sebagai langkah penting dalam menyelamatkan ekosistem TNTN yang terus mengalami tekanan akibat aktivitas ilegal.

“Kami menyampaikan apresiasi atas keberanian Polda Riau menindak dua cukong yang telah merusak kawasan konservasi. Ini bukan hanya soal penegakan hukum, tapi juga menyelamatkan habitat satwa langka seperti gajah sumatera,” ujarnya, Sabtu (28/6/2025).

Tommy menilai tindakan tegas ini mencerminkan komitmen Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan dalam memulihkan kawasan konservasi yang selama ini menjadi target perambahan dan ekspansi perkebunan ilegal.

“Kapolda tidak hanya bertindak dalam konteks hukum, tapi juga menunjukkan kepedulian kemanusiaan. Ia bahkan mengangkat dua anak gajah, Domang dan Tari, sebagai anak asuh. Ini simbol kepedulian luar biasa,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa kondisi TNTN kini sangat memprihatinkan dan memerlukan tindakan segera.

“Perambahan tidak bisa lagi ditoleransi. Kalau negara diam, anak cucu kita yang akan menanggung akibatnya. Hutan bukan warisan, tapi titipan. Kita harus bertindak sekarang,” ujarnya.

Mandala Fondation juga mengapresiasi pembentukan Satgas Penanganan Konflik Horizontal (PKH) yang dipimpin oleh Dodi, serta inisiatif “Salam Lestari” yang dinilai mampu menjembatani kepentingan pelestarian lingkungan dengan kebutuhan masyarakat.

“Gajah tak bisa bicara lewat media, mereka tak bisa menulis protes. Karena itu, kitalah yang harus jadi suara mereka,” pungkas Tommy.


Berita Lainnya

Index
Galeri