Puisi-puisi Fauziah Ramdani

Negeriku Tua, Derita

Negeriku Tua, Derita
Ilustrasi. (nationalgeographic.com)
Negeriku Tua
 
Negeriku tua 
Ingatannya hilang karena tahta
Langkahnya terseok-seok merana 
Wajahnya beruban 
Kulitnya hangus 
 
Negeriku tua
Matanya rabun 
Menatap anak-anak
Yang mati sebelum waktunya
Keringat beraroma darah
Karena durjana lelaki setengah  hewan
 
 
 
Derita
 
Bagaimana mungkin aku bernyanyi
Di dadamu ada melodi tersembunyi 
Bagaimana mungkin aku  bertutur 
Di mulutmu ada aksara dan spasi
Bagaimana mungkin aku bersaksi
Dihapus jejak ku debu-debu tirani
Bagaimana mungkin aku tertawa
Lidahku  patah di tangan penguasa
 
 
 
Fauziah Ramdani, Akrab disapa zhee. Perempuan alumni pascasarjana Ilmu Antropologi Universitas Hasanuddin  tergabung dalam Komunitas Jejak Pena Muslimah (KJPM), pernah aktif menulis kolom puisi di koran Identitas Unhas, artikel di Majalah Sedekah Laziz Wahdah Islamiyah dan kolom opini di harian Fajar  Makassar.  Hingga kini aktif menjadi kontributor di dua web islam (dakwatuna.com dan wahdah.or.id). Beberapa tulisannya telah dimuat dalam antologi puisi seperti, Refleksi Kehidupan (2013), Perasaanku Tumpah (2013), Meniti Pelangi (2014), Memo Rakyat (2015), Anti Terorisme (2016),  Sang Petani (2015) dan tulisan lainnya  seperti The Miracle of Ramadhan (2014), Alqur’an Inspirasi Hidup (2015), I am Muslimah (2014), Memo Anti Terorisme (2016) dan Taaruf lalu Cinta (2016).  Penulis saat ini berdomisili di Makassar Sulawesi-Selatan, memiliki akun facebook; zhee fauziah amran dan instagram; zhefauziah.
 


Berita Lainnya

Index
Galeri