Perpisahan
Datang ke kotamu,
kulihat warna warna bersemayam rapi
meski masih banyak reruntuhan
fajar menyelinap manja
petak-petak kamar mengeriap sendu
ranjang-ranjang bisu dicampakkan bulan
Datang ke kotamu,
udara asin menyeretku kencang
malak senandungkan perih doa
di ujung usia
lalu ku berkayuh menelusuri sudut-sudutnya
tawa sinis menyepuh tanah bebatuan
bagai tempat pengasingan
kita sama sama terasing dari tanah dan langit
ada bau menyengat tajam dari tungkumu
ya.
aroma sinis terhadap kematian
Katamu, "Jika saja boleh aku tak pulang"
pulang ke tanah tua hanya mengirim pesakitan bagi yang ditinggalkan
kafan akan membentangkan perpisahan air, api dan tanah
entah kapan tiba.
Bagimu perpisahan selalu bersekutu dengan air mata
Karat telah lama menyembur dari pelabuhan cinta
sauh terseret mengerat segala rasa dihunjamkan
rasaku dan rasamu makin melata
terbenam dalam kotamu yang nanar
(Rabu, 6 Mei 2015)