Puisi-puisi Ni Made Rai Sri Artini

Perpisahan, Kepala, Celengan Tanah

Perpisahan, Kepala, Celengan Tanah
Ilustrasi. (artelista.com)
Perpisahan
 
Datang ke kotamu,
kulihat warna warna bersemayam rapi 
meski masih banyak reruntuhan 
 
fajar menyelinap manja 
petak-petak kamar mengeriap sendu
ranjang-ranjang bisu dicampakkan bulan
 
Datang ke kotamu,
udara asin menyeretku kencang
malak senandungkan perih doa
di ujung usia
 
lalu ku berkayuh menelusuri sudut-sudutnya
 
tawa sinis menyepuh tanah bebatuan
bagai tempat pengasingan
 
kita sama sama terasing dari tanah dan langit
ada bau menyengat tajam dari tungkumu
ya.
aroma sinis terhadap  kematian
Katamu, "Jika saja boleh aku tak pulang"
pulang ke tanah tua hanya mengirim pesakitan bagi yang ditinggalkan
kafan akan membentangkan perpisahan air, api dan tanah
 
entah kapan tiba. 
Bagimu perpisahan selalu bersekutu dengan air mata
Karat telah lama menyembur dari pelabuhan cinta
sauh terseret mengerat segala rasa dihunjamkan
 
rasaku dan rasamu makin melata 
terbenam dalam kotamu yang nanar
 
(Rabu, 6 Mei 2015)
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri