Puisi-puisi Ari Vidianto

Penuh Amarah, Bergemuruh, Rintik Hujan

Penuh Amarah, Bergemuruh, Rintik Hujan
Ilustrasi. (pinterest.com)
Penuh Amarah
 
Teriris sepi
Binar itu
Tampak rapuh
Hanya mendekap
Bayang pilu
Berlabuh keruh
Dalam kerlipan
Cahaya melemah
Kala raga
Penuh amarah
 
Sokaraja, 21 Desember 2015
 
 
 
Bergemuruh
 
Sayap indah gemulai menari
Pilunya hati siapa yang tahu
Berselimut luka terperih
Tercatat dan tersirat
 
Dalam goresan kehidupan
Layu berbaur ragaku
Lunglai langkah memikul
Beban bergemuruh
 
Sokaraja, 21 Desember 2015
 
 
 
Rintik Hujan
 
Rintik hujan menemani malam
penuh gelap penuh gulita
Tawa bocah-bocah itu
selang seling bergantian
mengiringi ritme hujan
 
Malam semakin larut
Keheningan pun berlanjut
Penghuni hamparan Bumi
Terlelap dalam tebalnya selimut
 
Sokaraja, 21 Desember 2015
 
 
 
Ari Vidianto, S.Pd.SD lahir di Banyumas, 27 Januari 1984, bekerja sebagai seorang Guru di SD N 2 Lumbir UPK Lumbir. Tinggal di Cikole RT 03 RW 02, Desa Lumbir Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Suka menulis Puisi, Cerpen, Pantun, Lagu dan Geguritan. Sudah menerbitkan 2 buku karya tunggal berjudul “Ibu Maafkan Aku”, “Wajah-Wajah Penuh Cinta”, 17 buku Antologi dan banyak karya yang dimuat di Media Massa. Bisa dihubungi via Facebook Ari Vidianto dan email: [email protected].
 


Berita Lainnya

Index
Galeri