Turap Mulai Runtuh, Lalu Lintas Pedesaan di Kuantan Mudik Terancam

Turap Mulai Runtuh, Lalu Lintas Pedesaan di Kuantan Mudik Terancam
Ilustrasi.
TELUK KUANTAN - Masyarakat Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau berharap instansi terkait segera memperbaiki dan membangun turap penahan tebing Bukit Kauman yang sudah mulai runtuh dan mengancam lalu lintas pedesan.
 
"Kami sangat menunggu perhatian pemerintah melakukan perbaikan," kata salah satu warga Kuantan Singingi, Ongoh di Teluk Kuantan, Selasa (19/7/2016) seperti dilansir Antara.
 
Ia mengatakan, kegelisahan sejumlah warga mulai terasa di mana penahan tebing sungai Kuantan mulai longsor yang bakal mengancam terputusnya jalan lingkar Desa Kinali ke Bukit Kauman dan areal persawahan petani di daerah tersebut.
 
Masyarakat selalu memanfaatkan jalan lintas tersebut untuk transportasi angkutan desa membawa hasil pertanian maupun menuju desa lainnya di areal tersebut sebagai pembuka isolasi daerah.
 
"Sejumlah daerah aliran sungai (DAS) rawan longsor karena itu perlu perhatian serius pemerintah," sebutnya.
 
Salah satu warga Kinali, Asni juga menyebutkan, DAM penahan tebing Sungai Kuantan mulai turun, hal ini berdampak pada jalan lingkar desa Kinali ke Bukit Kauman serta areal persawahan masyarakat Kinali, Bukit Kauman dan Aur Duri, Kecamatan Kuantan Mudik.
 
"Tanah DAM yang telah dibeton dengan lebar dua meter dan panjang sekitar 100 meter sudah mulai turun," ujarnya.
 
Menurutnya, tanah yang dijadikan penahan tebing Sianok turun hingga panjang mencapai 40 meter karena itu merupakan kebutuhan sebagai pembuka jalur ekonomi masyarakat sebaiknya instansi terkait segera menyikapinya.
 
"Runtuhnya DAM tebing diduga akibat pekerjaan asal jadi di mana seharusnya suatu pekerjaan itu siap dan bertahan lama bukan hanya untuk satu atau dua tahun saja," terangnya.
 
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kuansing, Aswan melalui Kepala Bidang SDA, Erwan menyebutkan, sejumlah penahan tebing di wilayah daerah aliran sungai (DAS) perlu perhatian pemerintah pusat, minimnya anggaran daerah menyebabkan sejumlah tebing kritis belum bisa dibangun.
 
"Tahun 2016, sejumlah irigasi dan penahan tebing sedang dikerjakan," ujarnya. (max/ant)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri