Curhatan Warga Palika Rohil

"Ketika Hujan Becek, Ketika Kering Susah Air dan Listrik Sering Mati"

Anggota DPRD Riau, Karmila Sari saat meninjau infrastruktur jalan di daerah pesisir Rohil, beberapa
BAGANSIAPIAPI - Minimnya sarana infrastruktur fisik di daerah pesisir menjadi masukan bagi anggota DPRD Riau, Karmila Sari, ketika reses di Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
 
"Keluhan masyarakat adalah ketika hujan becek, ketika kering susah air dan listrik pun sering mati serta ada beberapa desa yang tidak memiliki listrik," kata Karmila Sari, usai melaksanakan agenda reses, Rabu (4/5/2016), kemarin.
 
Menurutnya, Infrastruktur jalan merupakan solusi yang utama dari keluhan masyarakat khususnya daerah pesisir. Begitu jalan provinsi dan lingkungan sudah dibangun maka anak-anak sekolah menjadi mudah bersekolah, harga sawit menjadi lebih tinggi karena beratnya medan jalan sehingga ongkos angkut juga menjadi tinggi. Berbeda di wilayah daratan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berupa solar dan bensin sangat tinggi Rp9,000-Rp10,000 / liter.
 
Menurutnya alasan itu sangat sederhana, bahwa medan jalan yang sulit dan lokasi membeli minyak yang jauh ke Sumut sehingga pedagang harus menaikan harga dari harga normal Rp7.500,.
 
Untuk itulah, investor sangat diharapkan membangun Stadion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stadion Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPDN) mengingat dominasi mata pencaharian dan periok nasi warga Palika bersumber dari laut yaitu sebagai nelayan tradisonal.
 
Dalam hal perikanan, masyarakat yang dominan nelayan sangat mengharapkan pelatihan budidaya kerang, kepiting dan ikan selain bantuan alat-lat nelayan. "Selama ini PPL yang ditugaskan dikeluhkan kurang maksimal dan komitmen dalam bekerja. Kelompok tani dan nelayan begitu minim pengetahuan, modal dan pemasaran," katanya.
 
Untuk sektor pertanian perkebunan, masyarakat petani memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produksi sawit mereka selain daripada mengharapkan bantuan bibit juga subsidi pupuk.
 
"Kecamatan Pasir Limau Kapas memiliki potensi luar biasa karena banyak hasil perikanan lautnya dan potensi keindahan Pulau Jemurnya sebagai objek wisata yang belum maksimal dikembangkan," jelas politisi Partai Golkar itu. (max/mcr)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri