Bakar Tongkang 2019, Tiang Kapal yang Dibakar Jatuh ke Arah Laut

Bakar Tongkang 2019, Tiang Kapal yang Dibakar Jatuh ke Arah Laut

BAGANSIAPIAPI - Festival Bakar Tongkang 2019 menjadi salah satu iven wisata religi yang masuk kalender nasional. Tahun ini, tiang kapal tongkang yang dibakar jatuh mengarah ke laut. Artinya saat ini warga keturuan Tionghua yang menpercayainya akan mencari rezeki dari laut.

Bakar tongkang sudah menjadi tradisi yang dipercayai warga keturunan Tionghua dari Tiongkok yang hijrah ke bagian selatan bumi sekitar tahun 1820 an. Bagi warga Tionghua yang sudah menetap di Bagansiapiapi saat bakar tongkang meyakini arah jatuhnya tiang kapal yang sudah dibakar itu, sebagai pertanda keberuntungan untuk memulai sebuah usaha.

Arti dari jatuhnya tiang kapal tongkang yang dibakar, yaitu jika tiang kapal tongkang itu jatuh ke arah laut, mereka (warga Tionghua) meyakini rezekinya dari laut. Begitu juga jika tiang kapal itu jatuhnya ke darat, menyakini kalau rezekinya dari darat.

Kedua hal itu mereka yakini dari nenek moyangnya sampai hari ini. Hal ini hanyansatu di dunia dan hanya ada di Riau, Indonesia. Mereka pun akan mengubah bisnisnya sesuai arah jatuhnya tiang itu.

Seluruh keturunan warga Tionghua dari Bagansiapiapi yang menetap diseluruh belahan dunia meyakini hal tersebut dan hadir pada acara tersebut melihat keberuntungan mereka. Banyak warga keturunan Tionghua yang menetap di Bagansiapiapi hijrah ke luar negeri dan kembali lagi hanya untuk menyaksikan bakar tongkang ini.

Tentunya moment seperti ini sebagai daya tarik wisata yang harus diambil pemerintah pusat dan daerah, sehingga festival ini masuk dalam kalender nasional.

Sejarah bakar tongkang di Bagansiapiapi dilaksanakan warga Tiongkok, saat hijrah ke bagian selatan bumi. Sesampainya di Selat Malaka, warga Tiongkok ini melihat ada cahaya yang terang seperti api atau lampu di pinggir pantai. Akhirnya warga Tiongkok yang hijrah ini menghampiri cahaya terang tersebut.

Sesampainya dicahaya yang terang itu, merupakan gerombolan kunang-kungang yang banyak sekali. Karena cahayanya seperti api yang terang, dari situlah berawal kenapa namanya Bagansiapiapi. Warga Tiongkok ini pun memutuskan untuk menetap dan hidup di Bagansiapiapi.

Warga Tiongkok yang memutuskan melangsungkan kehidupan di Bagansiapiapi, bersumpah tidak akan pulang lagi ke daerah asalnya. Sumpah warga Tiongkok ini dengan membakar kapalnya yang terbuat dari kayu.

Dari sanalah kenapa adanya bakar tongkang di Bagansiapiapi, yang menjadi sebuah ritual bagi marga tertentu warga Tionghua yang ada di Indonesia, maupun di luar negeri. Karena warga Tiongkok yang sudah memutuskan memulai kehidupan baru ini sudah bersumpah tidak kembali lagi ke daerah asalnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri