PEKANBARU - Veni Yuherlina Putri benar-benar dibuat bingung dengan sistem penilaian kelulusan yang ditetapkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2017 ini.
Pasalnya, meski memperoleh skor penilaian dari ujian yang diikuti cukup tinggi dibandingkan dengan calon lainnya, namun namanya tak keluar dalam daftar kelulusan peserta ujian tertulis yang dilaksanakan kementerian yang dipimpin Prof. Yasonna Laoly ini.
Dikatakan Veni Yuherliana Putri, dia mengikuti tes yang dilaksanakan beberapa waktu lalu dengan skor TWK 75 poin, TIU 95 poin, TKP 147 poin sehingga totalnya berjumlah 317 poin.
Poin yang dia peroleh tersebut, kata Veni, sama dengan peserta lain bernama Ardianto Fajar Ramadhan yang memperoleh TWK 75 poin, TIU 80 poin, TKP 162 poin sehingga total poinnya juga 317 poin.
Ardianto Fajar Ramadhan sendiri dinyatakan lolos seleksi tertulis yang dilaksanakan.
Hanya saja, dia mengaku bingung, karena walau Ardianto lulus, namanya tak masuk dalam daftar kelulusan yang diumumkan panitia seleksi.
Sebaliknya, sejumlah peserta tes lainnya yang mempunyai skor lebih rendah bahkan banyak yang lulus. Seperti Mila Hardian Rahmawati yang meraih 316 poin, Adam Sopiyullah 121 poin bahkan Bunga Ramadhan dengan 115 poin.
''Kami tahu, Kementerian Hukum dan HAM melalui Dirjen Kum HAM berupaya secara objektif dan transparan dalam mengeluarkan pengumuman calon PNS Kum HAM yang akan diterima. Namun, dengan apa yang dialami, Veni mengaku tak tahu harus mengadu ke mana, sehingga akhirnya memutuskan untuk mencari informasi lebih jauh terkait proses penerimaan ini,'' ungkap dia.
Dia berharap Kemenkum HAM dapat memastikan bahwa ada alasan yang cukup logis tentang alasan mengapa namanya tidak ikut diumumkan dalam daftar peserta yang lulus tes yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Sumber: Riausky.com
