PEKANBARU - Memasuki musim penghujan, Korban Demam Berdarah Dengue (DBD) terus bertambah di Kota Pekanbaru. Dinas Kesehatan (Diskes) merilis hingga pekan ke-33 ada sebanyak 458 kasus.
Paling banyak korban DBD ada di Kecamatan Bukit Raya 73 kasus. Kemudian Tenayan Raya 64 kasus, Tampan 62 kasus, Payung Sekaki 51 kasus dan Marpoyan Damai 51 Kasus.
Kemudian Rumbai 32 kasus, Senapelan 30 kasus, Limapuluh 26 kasus, Rumbai Pesisir 23 kasus, Sukajadi 20 kasus, Pekanbaru Kota 19 kasus. Sementara yang paling sedikit korban DBD di Sail 7 kasus.
Sebagai informasi sejak Januari hingga Agustus pekan ke 33 DBD Pekanbaru telah menelan korban jiwa. Ada dua orang anak yang meninggal karena DBD yakni atas nama Nursabrina dan Meisal Zufano.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Helda S Munir meminta kepada seluruh warga tetap menerapkan gotong royong di lingkungannya. Serta juga menjalankan 3M Plus, yaitu Menguras, Mengubur, Menutup, serta memakai anti nyamuk. "Karena sekarang masuk musim pancaroba, cocok bagi Nyamuk aedes aegypti berkembang biak," sebutnya.
Helda juga meminta jika menemukan anggota keluarga yang demam dengan ciri-ciri DBD agar segera dibawa ke puskesmas atau Rumah sakit. "Jangan sampai terlambat penanganannya," imbaunya.
Seperti diketahui, berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru untuk memberantas meningkatnya jumlah penderita DBD di Pekanbaru. Mulai dari foging, sosialisasi pembuatan lavitrap, sosialisasi disetiap kecamatan dan membentuk satu rumah satu kader jumantik. Namun sampai saat ini upaya tersebut tak sanggup untuk membendung jumlah kasus DBD yang terus bertambah.
"Jadi kami minta memang juga kesadaran dari masyarakat smdiri juga untuk sadar 3 m plus. Menjaga lingkungan sekitar sajalah dulu, kalau ada gejala segera lapor ke puskesmas terdekat, jangan sampai terlambat. Karena bisa fatal akibatnya," tutupnya. (das/riauterkini)
