BENGKALIS - Baik yang online maupun offline, saat ini dan hanya dengan menggerak dua ujung jari, permainan modern sungguh mudah sekali didapat. Sangat mudah untuk diakses anak-anak.
Tak sampai di situ, tak sedikit pula orang tua yang membiarkannya. Malah ada pula yang menfasilitasinya di rumah dengan dalih sebagai hiburan mereka ketika berada di rumah.
“Padahal jika dibiarkan tanpa adanya pengawasan orang tua permainan, modern itu tentu cukup berbahaya bagi perkembangan anak,” pesan Bupati Bengkalis Amril Mukminin.
Pesan itu disampaikan Bupati Amril ketika menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2017 tingkat Kabupaten Bengkalis di lapangan Tugu, Kamis (24/8/2017)
Kata suami Kasmarni ini, dengan membiarkan mereka tunak bersama permainan-permainan modern secara tak sadar kita menjerumuskan mereka ke hal yang bisa berdampak negatif.
“Misalnya anak menjadi sulit bersosialiasi, karena hanya selalu beriteraksi dengan permainan modern, dimana permainan-permainan modern saat ini biasanya hanya dilakukan sendiri tanpa adanya interaksi dengan orang lain,” ujarnya mencontohkan.
Selain itu, katanya lagi, anak akan menjadi pasif dalam kehidupan nyata. Lebih memilih berdiam diri di rumah sambil bermain game, dibandingkan bermain dengan teman-temannya.
Untuk itu, kepada jajaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bengkalis, Bupati Amril minta, agar di tiap kecamatan, minimal di kota bengkalis ini, dapat segera dibentuk komunitas permainan anak tradisional ini.
Selain dimeriahkan dengan berbagai permainan tradsional, seperti congkak, statak, tam-tam buku dan ye ye, puncak peringatan HAN 2017 tingkat Kabupaten Bengkalis, juga ditandai dengan pelepasan balon ke udara oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kasmarni. (fan/humas bengkalis)
