Di Yogyakarta, Ada Kampung yang Punya Tradisi Bertukar Istri

Di Yogyakarta, Ada Kampung yang Punya Tradisi Bertukar Istri
Tugu Jogja. (foto: makmur)

YOGYAKARTA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini dibuat gerah dengan tradisi radikal warga di Kampung Congklang, Sleman. Radikalisme disini bukan melulu soal agama, tapi lebih ke tradisi setempat yang sangat melenceng. 

Hal ini dibuktikan dengan informasi yang diperoleh dari intelijen Satpol PP DIY, warga di sana cenderung tertutup dan menolak pegelaran wayang di wilayahnya, serta ada laporan kalau di antara mereka saling bertukar istri.

"Mereka menolak pementasan wayang yang merupakan budaya," ucap Kasatpol PP DIY, GBPH Yudaningrat, belum lama ini.

Yudaningrat menjelaskan, keberadaan Kampung Congklang di daerah perbatasan Sleman itu bermula dari sekelompok orang yang membeli tanah. Semakin lama tanah yang dimiliki semakin luas dan membentuk perkampungan bagi komunitasnya. Ia juga memperkirakan ada ratusan penghuni perkampungan itu saat ini.

Pemerintah setempat kini sudah mengantisipasi dugaan adanya paham radikal di Kampung Congklang, salah satunya dengan melaporkan ke Kanwil Kemenag DIY.

"Kami mengawasi dan akan melaporkan ke Kanwil Kemenag DIY, sudah mulai mempengaruhi dan meresahkan masyarakat sekitar lewat tindakan serta sikap mereka," papar adik Sri Sultan Hamengkubuwono X ini

"Tujuan melaporkan supaya mereka bisa berbaur dengan masyarakat, kalau didiamkan bisa liar dan mencari pembenaran sendiri," sambungnya.

Ia menilai, persoalan ini penting untuk diselesaikan karena berkaitan dengan potensi kerawanan di wilayah perbatasan. Di sebelah timur DIY, berpotensi kerawanan radikalisme, sementara di perbatasan barat konflik agama. (max/viva.co.id)


Berita Lainnya

Index
Galeri