JAKARTA - Hasil survei memaparkan sebagian besar masyarakat Rusia merasa khawatir jika intervensi Moskow dalam konflik Suriah akan memicu perang dunia ketiga.
Pasalnya, Rusia sebagai sekutu Presiden Bashar al-Assad masih melakukan serangan di Suriah sejak September 2015. Serangan ini dilakukan ditengah maraknya kecaman internasional, khususnya negara Barat terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Diberitakan The Independent, jajak pendapat yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Levada pada pekan lalu menunjukan, sekitar 48 persen dari 1.600 responden warga Rusia merasa khawatir dengan menegangnya tensi hubungan antara Rusia dengan negara Barat.
Sekitar 768 responden merasa memburuknya hubungan Rusia dengan negara-negara barat dapat memicu konflik antar kedua pihak bahkan perang dunia III.
Sebanyak 42 persen responden lainnya mengatakan tidak khawatir dengan potensi konflik yang ada. Sedangkan 10 persen responden merasa pertanyaan terlalu sulit untuk dijawab.
Menurut hasil survei, 32 persen responden menyatakan serangan udara Moskow ke Suriah telah memberikan citra negatif bagi Rusia secara internasional. Namun, sebanyak 52 persen responden menyatakan tetap mendukung intervensi Rusia di Suriah.
Menanggapi pertanyaan "Apakah Rusia harus melanjutkan intervensinya di Suriah?" sebanyak 49 persen responden menyatakan "ya", sementara 28 persen menyatakan "tidak".
Di sisi lain, sekitar 35 persen responden menilai pihak Barat dan Rusia seharusnya dapat menemukan kesepahaman dalam penyelesaian konflik di Suriah, walaupun 39 persen responden lainnya menyatakan hal itu tidak akan mungkin terjadi.
Ketegangan antar Rusia dan negara Barat kembali meninggi sejak aneksasi Crimea pada 2014 lalu dan semakin memburuk ketika Rusia bersikukuh melakukan serangan militer di Suriah.
Intervensi Rusia di Suriah menimbulkan maraknya kecaman dunia internasional khususnya pihak Barat. Kelompok HAM dan negara Barat menuduh pasukan Suriah dan Rusia melakukan serangan membabi-buta terhadap warga sipil Suriah, khusunya di Aleppo.
Seorang jenderal AS sebelumnya memperingatkan jika perang antara Barat dan Rusia terjadi, maka masyarakat akan mengalami kekacauan dalam skala terbesar selama 60 tahun terakhir. (max/cnn)