PEKANBARU - Tim gabungan Satreskrim Polresta Pekanbaru bersama Tim Jatanras Polda Riau berhasil menangkap para pelaku perusakan dan pengeroyokan sebuah mobil di halaman Mapolsek Bukit Raya, yang terjadi pada Jumat (18/4/2025) malam lalu.
Sebanyak 10 pelaku berhasil diamankan. Awalnya, jumlah DPO hanya 7 orang, namun dalam pengembangannya bertambah menjadi 10 orang, tiga di antaranya masih di bawah umur.
Dengan penambahan tersebut, total pelaku yang terlibat dalam peristiwa ini menjadi 14 orang. Sebelumnya, polisi telah mengamankan 4 pelaku sesaat setelah kejadian.
Wakapolda Riau, Brigjen Pol Jossy, menegaskan bahwa penangkapan ini menunjukkan komitmen Polda Riau dalam memberantas aksi premanisme di wilayah hukumnya.
"Tidak boleh ada premanisme. Polda Riau akan memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas," tegas Brigjen Jossy saat ekspos pengungkapan kasus, Senin (28/4/2025).
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, mengungkapkan bahwa seluruh pelaku yang ditangkap merupakan anggota kelompok debt collector bernama Fighter.
Penangkapan dilakukan dalam rentang waktu Rabu (23/4) hingga Jumat (25/4) di beberapa wilayah di Provinsi Riau, seperti Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, dan Kota Pekanbaru.
"Mereka bagian dari kelompok Fighter. Awalnya ada 7 orang DPO, kemudian berkembang menjadi 10 orang, termasuk 3 anak di bawah umur yang masih bersekolah," jelas Kombes Asep.
Para pelaku yang diamankan berinisial MRS, WIF, MIF, S alias Rian, MRP, F alias Rere, PP, serta tiga pelaku lainnya yang masih di bawah umur.
"Peran mereka beragam, ada yang melempar batu, memukul kaca, hingga merusak bodi mobil. Semuanya terlibat dalam aksi perusakan kendaraan," tambah Kombes Asep.
Peristiwa ini bermula dari percekcokan antara kelompok debt collector Fighter dan kelompok korban, yakni debt collector Pejuang Barcode, yang terjadi di halaman Mapolsek Bukit Raya pada Sabtu (19/4/2025) malam.
