RIAUREALITA.COM - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP2KBP3A) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terus memperkuat langkah strategis untuk mengatasi stunting. Berdasarkan hasil audit, sejumlah faktor seperti keluarga perokok aktif, lingkungan tidak higienis, dan pola makan kurang bergizi menjadi penyebab utama stunting di wilayah ini.
Kepala DP2KBP3A Inhil, Sirajuddin, menjelaskan bahwa fokus utama adalah menindaklanjuti rekomendasi Tim Audit Kasus Stunting. Program prioritas yang dirancang meliputi pemeriksaan rutin dan pendampingan ibu hamil terkait gizi, imunisasi lengkap bagi Balita dan Baduta, serta pemberian vitamin dan suplemen kesehatan.
"Pendampingan secara berkelanjutan akan dilakukan, termasuk pengawasan tumbuh kembang anak dan pemberian makanan bergizi untuk memastikan pencegahan dini stunting," kata Sirajuddin.
Selain itu, perbaikan sanitasi dan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga menjadi prioritas. Pemerintah Kabupaten Inhil akan mendukung keluarga berisiko stunting dengan pendaftaran program BPJS Kesehatan untuk mempermudah akses layanan medis.
“Melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan masyarakat, kami yakin dapat menurunkan angka stunting secara signifikan. Komitmen bersama menjadi kunci untuk mewujudkan Inhil bebas stunting pada 2025,” tambahnya.
Dengan koordinasi yang baik dan pelaksanaan rekomendasi secara maksimal, DP2KBP3A Inhil optimis target zero new stunting dapat tercapai sesuai harapan. ADV